INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dr Safaruddin SSos MSP akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024.
Safaruddin secara resmi telah mendaftarkan pencalonan dirinya itu sebagai bakal calon bupati Aceh Barat Daya (Abdya) ke Partai Aceh.
Penyerahan berkas pendaftaran Safaruddin berlangsung di Kantor DPP Partai Aceh di Jalan Dr Mr Mohd Hasan kawasan Batoh Banda Aceh, Ahad (19/5/2024).
Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri membenarkan, pihak DPP Partai Aceh secara resmi telah menerima pendaftaran Bakal Calon Bupati dari DPC Gerindra Aceh Barat Daya yang mengantarkan saudara Dr Safaruddin, yang akan maju pada Pilkada Abdya 2024.
Berkas pendaftaran Safaruddin diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan Balon Kepala Daerah Partai Aceh Nurlis E Meuko dan anggota tim penjaringan.
Sebelumnya, Safaruddin juga telah mendaftar ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai bakal calon (Bacalon) bupati kabupaten setempat.
Berkas pendaftaran bacalon bupati diantar langsung oleh Ketua DPC Partai Gerindra Abdya, Roni Guswandi, beserta kader, simpatisan, dan relawan Dr Safaruddin ke kantor DPC PPP Abdya, Senin (6/5/2024) di Blangpidie.
Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin, menyatakan dirinya akan maju sebagai calon bupati Abdya dalam Pilkada 2024.
Safaruddin menyebutkan, ada beberapa motivasi yang mendorong dirinya maju sebagai balon bupati Pilkada Abdya, terutama keinginannya untuk membangun daerah sendiri.
Putra kelahiran Susoh itu juga mengungkapkan alasan ia maju pada Pilkada 2024. Menurutnya, keputusan itu ia ambil untuk menunaikan niat pengabdiannya membangun daerah kelahirannya. “Tujuan saya pulang kampung bukan karena haus kekuasaan. Tapi saya ingin membangun kampung saya. Saya sangat cinta dengan kampung saya,” kata Safaruddin.
Politisi muda itu menyebutkan, tahun politik 2024 merupakan momentum bagi dirinya untuk ikut kontestasi Pilkada.
Mengigat usianya sudah matang, yaitu 41 tahun. Dalam Islam, kata Safaruddin, usia 40 tahun dianggap sebagai usia yang istimewa dan awal kemapanan dan kematangan berpikir seseorang.
“Ini momentum. Usia saya sudah 41 tahun. Naluri saya mengabdi untuk daerah masih sangat tinggi,” ujarnya.
Safaruddin mengaku kecintaannya kepada kampung halaman tidak hanya sebatas ucapan, tapi dibuktikan dengan karya dan tindakan. (MUS)