Infoaceh.net, Banda Aceh — Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 saat ini sudah memasuki masa tenang menjelang pencoblosan pada 27 November lusa.
Namun, di masa tenang pada 24-26 November, kondisi politik di Kota Banda Aceh dihebohkan dengan isu bagi-bagi uang atau money politic yang dilakukan oleh pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota tertentu.
Pada Senin (25/11), beredar video dan foto seorang warga yang membuka dan memperlihatkan amplop berisi uang Rp 200 ribu yang disertai dengan kartu pengenal salah satu paslon wali kota/wali kota Banda Aceh.
Foto lainnya juga memperlihatkan antrian warga yang sedang menantikan pembagian uang di sebuah kawasan depan rumah salah paslon wali kota Banda Aceh.
Adanya pembagian uang oleh paslon wali kota tersebut di masa tenang diduga untuk mempengaruhi pemilih untuk mencoblosnya pada 27 November lusa.
Sejauh ini belum ada respons dari pihak Panwaslih Kota Banda Aceh terhadap isu bagi-bagi uang oleh paslon wali kota yang merupakan salah bentuk pelanggaran yang telah dilarang dilakukan oleh di Pilkada.
Sementara itu, paslon wali kota Banda Aceh nomor urut 04 Teuku Irwan Djohan mengatakan, ia telah mendengar adanya paslon wali kota lainnya yang sedang bagi-bagi uang di masa tenang Pilkada serentak saat ini.
“Hari ini telah memasuki masa tenang kampanye untuk Pilkada di seluruh Indonesia, termasuk di Banda Aceh. Tapi hari ini saya dapat banyak informasi dan laporan bahwa di banyak tempat di Banda Aceh ada paslon-paslon yang sedang sibuk untuk bagi-bagi uang atau money politic. Ada yang Rp 200-300 ribu, bahkan ada yang lebih,” ungkap Irwan Djohan.
Irwan Djohan mengaku menyayangkan cara-cara kampanye paslon wali kota dengan bagi-bagi uang apalagi di masa tenang saat ini.
“Tapi nggak apa-apa, gimana mau kita larang, karena itu sudah caranya mereka berkampanye,” terangnya.
Meskipun begitu, Irwan Djohan tetap berharap Pilkada Banda Aceh akan menghasilkan pemimpin terbaik nantinya.
“Tapi yang pasti kita inginkan pilkada ini menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk perubahan kota Banda Aceh ke depan,” pungkasnya.