INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Politik

Mualem: Aceh Kian Terpuruk Ketika Dipegang Orang yang Bukan dari Kader PA

Last updated: Rabu, 7 Juli 2021 23:11 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 10 Menit
Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf saat menyampaikan pidato Milad ke-14 Partai Aceh, Rabu (7/7)
SHARE

BANDA ACEH – Ketua Umum DPA Partai Aceh (PA) H Muzakir Manaf mengungkapkan, kondisi Aceh saat ini ketika dipegang oleh orang-orang yang bukan dari kader Partai Aceh, telah membuat rakyat Aceh terpuruk lebih dalam lagi.

Kekacauan-kekacauan yang terjadi seharusnya dapat dihindari, akan tetapi seolah-olah dibiarkan oleh para penguasa Aceh saat ini demi keuntungan pribadi.

Wakil Bupati Aceh Selatan Baital Mukadis ditunjuk menjadi Plt Bupati Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Baital Mukadis Ditunjuk Jadi Plt Bupati Aceh Selatan

“Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya juga menyampaikan perintah kepada seluruh kader-kader Partai Aceh yang sedang menduduki jabatan politik baik di DPR Aceh, DPR Kabupaten/Kota dan Bupati/Wali Kota agar melakukan segala upaya untuk melawan kezaliman ini,” ujar Muzakir Manaf.

- ADVERTISEMENT -

Penegasan itu disampaikan pria yang akrab disapa Mualem itu, saat menyampaikan pidatonya dalam rangka memperingati Milad ke-14 tahun Partai Aceh, di Kantor Pusat Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, di Banda Aceh, Rabu (7/7).

Peringatan Milad PA kali ini mengusung tema “Kureung Reumbang Tapeupah, Pat Nyang Salah Tapeubeuna, Tameusaboh Tapeuwo Marwah Bangsa”. Tema ini bermakna bahwa PA harus berbenah, memperbaiki hal-hal yang salah, dan persatuan dan kesatuan demi kejayaan Aceh.

- ADVERTISEMENT -
Pemeriksaan Bupati Aceh Selatan Rampung, Sanksi Menunggu Keputusan Mendagri

“Tema ini merupakan petuah dari para indatu-indatu kita sebagai sebuah nasihat agar kita bisa memperbaiki diri. Tentunya dengan memperbaiki diri, kita akan menjadi lebih baik sebagai mana harapan rakyat,” ujar Mualem.

Mengawali pidatonya, Mualem mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh yang telah bahu-membahu membantu PA dari mulai proses pembentukan sampai perjalanan 14 tahun ini. Sehingga PA dapat meraih kursi terbanyak di level DPRA selama tiga kali Pemilu berturut-turut. Begitu juga kepada seluruh pihak baik jajaran pemerintah pusat mulai dari Presiden, kementerian/lembaga RI, TNI, Polri, Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota serta lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan dukungan sehingga perjalanan PA dalam mengarungi kehidupan perpolitikan di Aceh tidak mengalami hambatan apapun.

“Tak lupa rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh ulama Aceh yang telah bersedia mendampingi dan memberikan nasihat-nasihat kepada Partai Aceh, sehingga Partai Aceh tetap dalam keistikamahannya dalam menegakkan prinsip-prinsip syariat Islam di bumi Serambi Mekkah ini,” ucap Mualem.

Anggota DPR RI Fraksi PKS, M. Nasir Djamil, memimpin langsung penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir di Aceh Tamiang, Senin (8/12). (Foto: Ist)
Nasir Djamil dan Relawan PKS Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Aceh Tamiang

Mualem memaparkan umur 14 tahun dalam proses perjalanan manusia adalah sebuah fase yang cukup menarik. Anak laki-laki dalam umur ini biasanya sudah memasuki fase akil baligh dan dalam ilmu medis dikenal dengan fase pubertas atau puber.

- ADVERTISEMENT -

Fase ini adalah fase di mana seorang manusia sudah matang secara fisik dan terjadi perubahan dari tubuh seorang anak menjadi tubuh orang dewasa.

Secara tingkah laku dan psikologis juga mengalami perubahan, biasanya seseorang yang memasuki tahap puber akan lebih berani bersikap dan sangat tertarik pada tantangan-tantangan baru.

“Partai Aceh dalam umur 14 tahun ini juga akan mengalami hal yang sama. Perjalanan 14 tahun ke belakang lebih didominasi dengan proses pembelajaran, hal ini karena Partai Aceh adalah sebuah partai yang baru saja didirikan setelah konflik yang sangat panjang,” tutur Mualem.

Mualem menyebut konflik tersebut merupakan konflik berdarah-darah antara rakyat Aceh dengan Pemerintah Republik Indonesia yang telah menelan korban puluhan ribu nyawa manusia dari kedua belah pihak. Konflik tersebut terus terjadi sambung menyambung semenjak Aceh bergabung dengan NKRI dan sepertinya tidak akan pernah berakhir.

“Akan tetapi, berkat rahmat Allah SWT melalui cara-cara-Nya yang ghaib, Aceh dan RI dapat berdamai di bawah pantauan masyarakat dunia internasional yang secara proaktif terlibat dalam proses perdamaian tersebut”.

“Perdamaian itu pula yang telah mengubah pola perjuangan rakyat Aceh dalam menuntut hak-haknya. Jika ketika masa konflik pola perjuangan dengan menggunakan perang bersenjata, maka setelah adanya perdamaian pola perjuangan harus menggunakan pola politik yang demokratis,” kata Mualem.

Itulah sebabnya, kata Mualem, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kemudian mendirikan partai politik untuk meneruskan perjuangan rakyat dengan cara-cara demokrasi. Partai bentukan GAM ini di deklarasikan pada hari Sabtu, tanggal 7 bulan 7 tahun 2007 dengan nama Partai GAM.

Akan tetapi, walaupun sudah tertulis di dalam poin-poin MoU Helsinki tentang hak rakyat Aceh dalam mendirikan partai politik lokal dan bahkan sudah diformalkan ke dalam sistem tata negara Republik Indonesia, pendirian Partai GAM mendapat banyak tantangan dari berbagai pihak, hingga akhirnya setelah proses negosiasi yang alot, Partai GAM berubah nama menjadi Partai Aceh dan dapat mengikuti Pemilu pertama setelah perdamaian Aceh yaitu Pemilu 2009.

Menurut Mualem, dalam perjalanan 14 tahun ini tentu banyak tantangan dan kendala yang dihadapi PA, mulai tantangan dan serangan dari pihak-pihak yang tidak senang dengan perdamaian Aceh.

Mereka melakukan pembakaran terhadap kantor-kantor PA di beberapa kabupaten/kota, seperti yang terjadi di Atu Lintang yang menewaskan lima kader PA di dalam kantor tersebut. Mereka juga melakukan penembakan dan teror kepada kader dan pendukung PA.

“Sampai pada tantangan dan kendala lainnya seperti kualitas sumber daya manusia yang memiliki disparitas (jarak) yang cukup jauh, kurangnya anggaran, bahkan sampai pada tidak fahamnya kader-kader partai terhadap sistem perpolitikan di Indonesia. Semua tantangan tersebut, Alhamdulillah dapat dihadapi oleh Partai Aceh satu persatu dengan segala kemampuan yang ada walaupun terkadang harus mengorbankan banyak hal. Dan hasilnya, tiga kali berturut-turut Partai Aceh menjadi pemenang Pemilu Aceh,” ujar Mualem.

Saat ini, kata Mualem, PA sudah memasuki babak baru dalam perjalanannya. Umur 14 tahun ini sepertinya juga telah mengubah PA baik secara fisik maupun secara psikologis. “Perubahan yang saya maksud di sini lebih pada perubahan yang lebih medewasakan, di mana kita saat ini menyadari ternyata perjuangan terhadap implementasi MoU Helsinki ternyata tidak bisa berdiri sendiri, tetapi juga harus dibarengi dengan perjuangan kesejahteraan rakyat Aceh yang nyata,” tuturnya.

“Sebelumnya kita paham, tujuan didirikannya Partai Aceh adalah untuk memperjuangkan butir-butir MoU Helsinki agar dapat terealisasi seutuhnya, karena kita sadar setelah adanya perdamaian, perjalanan pemerintahan Aceh hanya akan dapat berjalan baik dan maju bila MoU Helsinki dijalankan sepenuhnya oleh para pihak (RI dan GAM), termasuk di dalam kategori baik tersebut adalah kesejahteraan rakyat Aceh. Akan tetapi, ternyata kondisi rakyat Aceh pascakonflik sudah terpuruk sangat dalam sehingga untuk menunggu kesejahteraan setelah terimplementasinya seluruh poin MoU Helsinki membutuhkan waktu yang sangat lama. Sedangkan rakyat tidak bisa kita ajak bersabar dalam kondisi serba kekurangan dan kesusahan,” papar Mualem.

Oleh karena itu, Mualem menegaskan momentum 14 tahun ini, harus PA gunakan untuk sedikit lebih kreatif dalam menjalani proses perpolitikan di Aceh. “Selain tetap memperjuangkan implementasi MoU Helsinki, kita juga harus lebih maksimal dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat dalam bentuk nyata tanpa menunggu MoU teraplikasi seluruhnya.”

“Kita harus lebih banyak mendengar dan turun ke dalam masyarakat untuk melihat permasalahan riil rakyat dan memperjuangkannya di dalam pemerintahan, baik level (Provinsi) Aceh maupun level kabupaten/kota. Kita juga menyadari, penurunan perolehan suara Partai Aceh dalam dua kali pemilu yang ke belakang (Pemilu 2014 dan Pemilu 2019) lebih banyak disebabkan lemahnya manajemen partai dan pola sikap kader-kader kita yang memiliki jabatan di pemerintahan. Pun banyak keberhasilan yang telah dicapai Partai Aceh ternyata hal tersebut belum juga memuaskan rakyat,” tambah Mualem.

Mualem juga mengajak semua kader maupun simpatisan PA untuk memperbaiki diri dan bekerja lebih baik lagi agar rakyat yakin bahwa harapan mereka tidak tersia-siakan.

“Kita juga harus sadar bahwa kritikan-kritikan yang disampaikan rakyat kepada kita adalah bentuk rasa sayang rakyat kepada Partai Aceh. Mereka mengkritik karena mereka sadar dan yakin bahwa Partai Aceh lah satu-satunya tempat mereka menaruh harapan tentang Aceh yang sejahtera dan megah. Dan malah sebaliknya, kita harus takut ketika rakyat sudah berhenti mengkritik, karena itu merupakan tanda bahwa rakyat sudah tidak memperdulikan lagi Partai Aceh,” katanya.

“Marilah kita bangkit dan berubah dengan teriakan kruuu seumangat, serta kita tunjukkan kepada rakyat yang bahwa harapan dan cita-cita rakyat Aceh yang disandarkan kepada Partai Aceh akan kita perjuangkan dan kita wujudkan,” tegas Mualem.

Mengakhiri pidatonya, Mualem berharap, proses pendewasaan yang mengiringi umur 14 tahun ini dapat kembali membuat Partai Aceh berjaya dan mendapat kepercayaan rakyat Aceh pada Pemilu yang akan datang.

“Dan juga bagi seluruh kader serta simpatisan agar ke depan dapat bekerja lebih maksimal lagi untuk memenangkan Partai Aceh terutama pada Pemilu 2024 yang akan datang,” pungkas Mualem. (IA)

Previous Article MTA: Komponen Kapal Aceh Hebat Bukan Barang Bekas, Tidak Seperti Beli Mobil di Showroom
Next Article Jaksa Geledah Dinsos Subulussalam Terkait Dugaan Korupsi Bansos RTLH

Populer

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Pertanyaan publik mengenai besarnya dana pemerintah untuk penanganan banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh kian mengemuka. (Foto: Ist)
Aceh
Berapa Dana Pusat dan Provinsi untuk Banjir Aceh? Pemerintah Diminta Jujur
Jumat, 12 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Putra Aceh Kombes Pol Dedy Tabrani ditunjuk menjadi Kepala BNNP Aceh. (Foto: Ist)
Nasional
Kombes Dedy Tabrani Ditunjuk Jadi Kepala BNNP Aceh
Jumat, 12 Desember 2025
Pemerintah Aceh mengeluarkan imbauan keras terkait larangan mengambil kayu yang berserakan di kawasan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh. (Foto: Ist)
Aceh
Gubernur Aceh Larang Pengambilan Kayu di Lokasi Banjir: Bagian dari Barang Bukti Penyelidikan  
Jumat, 12 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

PKS Aceh menurunkan 5 relawan tenaga medis yang terdiri dari dokter dan perawat dari relawan PKS Yogyakarta bertugas di Kabupaten Bireuen dalam rangka membantu layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana pada Sabtu (6/12). (Foto: Ist)
Politik

PKS Aceh Perkuat Layanan Kesehatan di Bireuen dengan Tim Medis dari Yogyakarta

Sabtu, 6 Desember 2025
Bupati Aceh Tenggara M Salim Fakhry ditunjuk secara aklamasi sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Aceh periode 2025-2030.
Politik

Tanpa Pemilihan, Salim Fakhry Langsung Ditunjuk Jadi Ketua Golkar Aceh 2025–2030

Minggu, 30 November 2025
DPD I Partai Golkar Aceh tetap melaksanakan pembukaan Musda XII pada Ahad, 30 November 2025, di Hotel Hermes Palace Banda Aceh. (Foto: Ist)
Politik

Golkar Aceh Gelar Musda XII di Tengah Situasi Darurat Bencana

Sabtu, 29 November 2025
Penarikan dan penetapan nomor urut calon keuchik Gampong Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng. (Foto: Ist)
Politik

6 Gampong di Kecamatan Ulee Kareng Tetapkan Nomor Urut Calon Keuchik

Selasa, 25 November 2025
Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil, menyerahkan bantuan program padat karya dari Kementerian Ketenagakerjaan kepada Kelompok Tani Witer Jaya di Desa Bale Redelong, Ahad (23/11). (Foto: Ist)
Politik

Nasir Djamil dan PKS Serahkan Bantuan Padat Karya di Bener Meriah

Minggu, 23 November 2025
DPW PKS Aceh menggelar Rakerwil di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, 21–23 November 2025. (Foto: Ist)
Politik

PKS Aceh Gelar Rakerwil di Takengon, Kader Diminta Utamakan Kepentingan Rakyat

Minggu, 23 November 2025
Kepala DPMG Aceh Besar Carbaini SAg
Politik

Besok, 209 Keuchik akan Dilantik Bupati Aceh Besar di Jantho

Kamis, 20 November 2025
Pemerhati komunikasi publik Aceh, Drs M Isa Alima
Politik

Keributan Sesama Anggota DPRA Cerminan Buruknya Komunikasi Politik

Rabu, 19 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?