Nevi Zuairina Desak Pemerintah Buka Akses Data Polusi Udara Real-Time: Masyarakat Butuh Perlindungan, Bukan Kebingungan!
Jakarta, Infoaceh.net — Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, menekankan pentingnya keterbukaan dan integrasi data kualitas udara secara real-time melalui sistem Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) milik pemerintah.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI bersama Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup serta Yayasan Bicara Udara, Senin 19 Mei 2025, yang membahas strategi peningkatan kualitas udara nasional.
Menurut Nevi, publik masih kesulitan mendapatkan akses terhadap data kualitas udara yang dikelola oleh SPKU pemerintah, padahal data tersebut sangat krusial untuk mengukur tingkat polusi harian dan mengambil tindakan kesehatan preventif, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
“Kita tidak bisa terus membiarkan masyarakat hanya bergantung pada lembaga independen seperti IQAir. Pemerintah harus hadir dengan data yang akurat, real-time, dan mudah diakses oleh publik,” tegas Nevi.
Legislator Sumbar II ini juga menyoroti lemahnya komitmen daerah dalam menindaklanjuti evaluasi kualitas udara. Berdasarkan data yang disampaikan Bicara Udara, hanya DKI Jakarta yang sudah sampai pada tahap implementasi program dan penegakan hukum.
Sebagian besar daerah di Jabodetabek belum memiliki inventarisasi emisi maupun anggaran yang cukup untuk pengendalian polusi udara.
“Ini menunjukkan pentingnya revisi regulasi agar SPKU menjadi kewajiban daerah, dan anggaran untuk itu tersedia serta dimanfaatkan secara efektif,” lanjutnya.
Fraksi PKS, melalui Nevi, juga mendorong KLH untuk menyempurnakan sistem ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) dengan menambahkan kategori yang lebih spesifik dan menyertakan informasi tentang langkah-langkah yang harus diambil masyarakat.
Ia menekankan bahwa sistem peringatan dini tidak cukup hanya dengan angka, tetapi harus dibarengi dengan edukasi langsung tentang dampaknya terhadap kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Nevi juga mengapresiasi kerja-kerja advokasi dari Bicara Udara yang telah menjangkau jutaan masyarakat dengan edukasi publik dan riset kebijakan. Ia mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor demi udara bersih yang adil dan berkelanjutan.
“Kualitas udara adalah indikator utama kesehatan masyarakat. Kita tidak bisa menundanya lagi. Saatnya bergerak bersama,” pungkas Nevi Zuairina.