Penunjukan Azmi sebagai Pj Bupati Aceh Singkil Dinilai Sangat Tepat
Banda Aceh —- Penunjukan Drs Azmi sebagai Pj Bupati Aceh Singkil periode 2023-2024 dinilai merupakan pilihan yang sangat tepat, mengingat sosok Azmi merupakan putra asli daerah yang lebih memahami kondisi masyarakat di bumi Syekh Abdurrauf As-Singkily itu.
“Kebijakan pemerintah pusat melalui Mendagri yang menunjuk Azmi sebagai Pj Bupati menunjukkan bahwa pemerintah pusat paham betul, untuk membangun daerah seperti Aceh Singkil ini lebih idealnya sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi sosial kultur masyarakat di daerah tersebut,” ungkap Sekretaris Umum Brigade Nasional Provinsi Aceh Delky Nofrizal Qutni, Jum’at, 21 Juli 2023.
Kata Delky, sebagai seorang birokrat senior di Aceh Singkil, Azmi memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola pemerintahan, ditambah lagi sebagai putra asli daerah tentunya Azmi memahami betul seluk beluk hingga kondisi sosial masyarakat disana.
“Secara bahasa, Aceh Singkil itu mayoritas masyarakatnya berbahasa Singkil dan bahasa Aneuk Jamee dan beliau bisa berkomunikasi dengan dua bahasa tersebut, sehingga lebih memudahkan memahami persoalan yang ada di masyarakat. Dengan kemampuan memahami persoalan masyarakat tentunya akan lebih mudah untuk menjalankan pembangunan yang partisipatif di Aceh Singkil,” ujarnya.
Koordinator Solidaritas untuk Rakyat Daerah Terpencil (SuRADT) itu mengatakan, dulunya Aceh Singkil itu merupakan salah satu daerah tertinggal di Aceh, namun pada tahun 2015 silam Aceh Singkil berhasil keluar dari status tertinggal.
“Harus diakui bahwa Azmi merupakan salah satu tokoh yang pro aktif untuk mengeluarkan Aceh Singkil dari ketertinggalan. Tentunya ini akan menjadi catatan penting bahwa beliau punya kemampuan secara bertahap membawa Aceh Singkil ke arah yang lebih baik, minimal kita harapkan beliau mampu menghadirkan inovasi -inovasi baru untuk perekonomian masyarakat sehingga mampu menekan angka kemiskinan. Kita yakin sebagai putra daerah beliau punya semangat untuk itu,” ujar Delky.
Dia menceritakan, ketika terjadi konflik antar agama di Aceh Singkil dulu, salah satu sosok yang sangat aktif dalam penyelesaian konflik masyarakat itu adalah Drs Azmi.
