Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Perempuan Bangsa Kecam Pernyataan Pengingkaran Pemerkosaan Tragedi Mei 1998

Sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ninik meminta semua pihak untuk tidak sembarangan berkomentar, apalagi menyangkut kekerasan terhadap perempuan, tanpa kajian mendalam dan basis data yang jelas. Ia menekankan pentingnya berbicara berdasarkan bukti, bukan opini pribadi.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa mengecam keras pernyataan seorang tokoh elit nasional yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998.

Jakarta, Infoaceh.net – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa mengecam keras pernyataan seorang tokoh elit nasional yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998.

Pernyataan tersebut dinilai menyakitkan dan berbahaya karena mengabaikan fakta sejarah kekerasan seksual yang telah tercatat secara resmi.

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Nihayatul Wafiroh, menegaskan bahwa pernyataan tersebut mencederai perasaan para korban, keluarga korban, serta aktivis hak asasi manusia yang selama ini terus memperjuangkan keadilan.

“Tragedi pemerkosaan pada Mei 1998 adalah tragedi kemanusiaan nyata. Siapapun yang menyebut tidak ada peristiwa tersebut, sangat tidak pantas dan berpotensi menghapus jejak sejarah kelam bangsa ini,” ujar Ninik, sapaan akrabnya, di Jakarta, Minggu (15/6/2025).

Sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ninik meminta semua pihak untuk tidak sembarangan berkomentar, apalagi menyangkut kekerasan terhadap perempuan, tanpa kajian mendalam dan basis data yang jelas. Ia menekankan pentingnya berbicara berdasarkan bukti, bukan opini pribadi.

“Temui keluarga korban, mereka masih banyak yang hidup. Kalau tidak sanggup mengkaji sendiri, ya suruh tim penelitiannya turun langsung. Jangan asal berkomentar, apalagi menyangkal tragedi yang sudah jelas-jelas terjadi,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa suara para korban dan keluarga mereka telah terdengar sejak lama, diperkuat dengan hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) serta laporan Komnas Perempuan dan lembaga internasional.

“Yang dibutuhkan korban adalah penegakan hukum dan ruang pemulihan, bukan pengingkaran kebenaran yang menyakitkan,” tambahnya.

Menurut Ninik, tragedi Mei 1998 bukan hanya soal kerusuhan dan jatuhnya korban jiwa, tetapi juga kekerasan seksual yang dialami perempuan, khususnya dari etnis Tionghoa. Fakta-fakta tersebut sudah tercatat dengan jelas dalam berbagai dokumen resmi.

“Mengingkari fakta ini sama saja dengan merendahkan martabat para korban. Kita tidak hanya menghapus sejarah, tetapi juga menutup pintu keadilan bagi mereka,” pungkasnya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Tanggapan Jokowi soal Nabi jadi Bulan-bulanan Netizen
Gempa M 4,4 Guncang Pidie Jaya Aceh, Akibat Aktivitas Sesar Sumatera
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Ustaz Abdul Somad
Wahai Tito, Aceh Sudah Berdaulat Ratusan Tahun Sebelum Indonesia Ada
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menemui Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, di Gedung Menara Bank Mega, Jakarta, Sabtu (14/6). (Foto: Ist)
24 dosen UIN Ar-Raniry lulus sebagai asesor kompetensi bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Gennaro Gattuso
Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa pekerja migran Indonesia (PMI) tidak akan mengalami masalah di luar negeri selama keberangkatan dilakukan secara prosedural.
Motor gede (Moge) merek Harley Davidson dan satwa langka, yang diduga barang bukti hasil penyelundupan dari Thailand diamankan di Polres Aceh Timur, Ahad (15/6). (Foto: Ist)
Jake Paul sukses kalahkan Mike Tyson
Polda Sumut Ungkap Penipuan Seleksi Bintara Polri Senilai Rp1,43 M
Kerja sama BNI dan Republikorp.
Ekosistem Laut Rusak, Warga Pulau Pari Gugat ke PTUN
Wajah Pak Kasmudjo Diplester dan Terlihat Kurang Sehat, Hampir Berbarengan dengan Sakitnya Jokowi, Kenapa Ya?
Sudjatmiko Tegaskan Pembangunan Infrastruktur Perlu Sinergi Lintas Sektor
Luhut Akui 4 Pulau di Singkil Aceh Sudah Dilirik Investor Buat Bangun Resort
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa mengecam keras pernyataan seorang tokoh elit nasional yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998.
Tiga Bandara Indonesia Masuk Daftar 10 Tersibuk di Asia Awal 2025
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Prof Dr Yusril Ihza Mahendra
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks