Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

PKB Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, Pemilu Langsung Dianggap Mahal dan Rumit

Gus Jazil menyerukan agar semua pihak, termasuk masyarakat sipil dan akademisi, dilibatkan secara aktif dalam menentukan arah sistem pemilu ke depan. “Kami di PKB akan membuka ruang seluas-luasnya untuk diskusi publik. Ini bukan hanya urusan elite politik, ini soal masa depan demokrasi kita,” pungkasnya.
Gus Jazil

Infoaceh.net – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI secara terbuka mengusulkan agar pemilihan kepala daerah kembali dilakukan oleh DPRD, bukan lagi melalui pemilu langsung oleh rakyat.

Usulan ini mengemuka dalam Diskusi Rutin Fraksi PKB bertema Proyeksi Desain Pemilu Pasca Putusan MK, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (3/7/2025).

Jazilul Fawaid yang hadir sebagai pembicara utama menilai bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXI/2025 yang memisahkan pemilu nasional dan daerah akan memunculkan persoalan baru di tingkat daerah.

Terutama menyangkut perpanjangan masa jabatan anggota DPRD yang melampaui lima tahun, serta masa transisi pemerintahan daerah yang dianggap rawan secara politik dan berpotensi melanggar konstitusi.

“Putusan MK itu final dan mengikat, kami menghormati. Tapi harus dikaji lebih dalam dari sisi sosial dan politik, karena dampaknya luar biasa. Kalau anggota DPRD diperpanjang masa jabatannya dua tahun setengah, itu jelas problematik secara konstitusional,” tegas Gus Jazil sapaan akrab Jazilul.

Ia menyebut, MK telah masuk terlalu dalam ke ranah kebijakan hukum terbuka (open legal policy) yang semestinya menjadi kewenangan DPR sebagai pembuat undang-undang. “Ini bukan sekadar soal teknis, tapi menyangkut desain demokrasi kita ke depan. Jangan sampai kita terjebak dalam kegaduhan baru,” katanya.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, PKB mulai mempertimbangkan kembali format pemilihan kepala daerah yang dulu pernah berlaku, yakni dipilih oleh DPRD.

Menurut Gus Jazil, model tersebut akan memangkas biaya politik yang selama ini menjadi keluhan utama pilkada langsung.

“Pilkada langsung terlalu mahal, terlalu rumit, dan seringkali menimbulkan instabilitas politik di daerah. Saat ini, sebagian besar kewenangan kepala daerah pun sudah ditarik kembali ke pusat. Maka, efektivitas pemilihan langsung jadi perlu dipertanyakan,” ujarnya.

Ia mengklaim, format pilkada oleh DPRD akan lebih efisien dan rasional, apalagi di tengah tuntutan efisiensi fiskal dan stabilitas politik nasional. “Kalau kita memang serius ingin memperbaiki sistem, ini salah satu opsi yang harus dibahas secara terbuka,” katanya.

Diskusi yang dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Ketua KPU Muhammad Afifuddin, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini, serta peneliti BRIN Siti Zuhroh, menyoroti banyaknya ketidaksiapan regulasi menghadapi desain pemilu baru pasca putusan MK.

Gus Jazil juga menyoroti bahwa selama hampir tiga dekade reformasi, Indonesia belum menemukan sistem pemilu yang benar-benar mapan. “Kita seperti terus-menerus bereksperimen, berpindah dari satu sistem ke sistem lainnya. Reformasi kita seperti jalan di tempat,” ucapnya.

Gus Jazil menyerukan agar semua pihak, termasuk masyarakat sipil dan akademisi, dilibatkan secara aktif dalam menentukan arah sistem pemilu ke depan. “Kami di PKB akan membuka ruang seluas-luasnya untuk diskusi publik. Ini bukan hanya urusan elite politik, ini soal masa depan demokrasi kita,” pungkasnya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman
Viral 2 WNA Diduga Hipnotis dan Gondol Uang Kasir Kedai Seafood di Cilandak
Alumni UGM Bergerak Ultimatum Rektor dan Dekan Pamerkan Ijazah Jokowi
Oknum Polisi Pemeran Video Syur Bareng Selebgram Ambon Resmi Ditahan
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman
Pendeta di Blitar Diduga Cabuli 4 Anak Sopirnya, Lalu Hukum Diri Sendiri dengan Tidak Khutbah selama 3 Bulan
Kejari Aceh Besar mengeksekusi Muslim (54), mantan pejabat Pemkab Aceh Besar, yang terbukti korupsi pengelolaan retribusi pasar. Eksekusi dilakukan Jum'at, 4 Juli 2025 di Lapas Kelas IIA Banda Aceh, kawasan Lambaro. (Foto: Dok. Kejari Aceh Besar)
Pengakuan Salah Satu Pemilik Kios di Pasar Pramuka soal Paiman Rahardjo: Dia Spesialis Skripsi
Petugas melakukan pengaspalan jalan di kawasan Ulee Kareng-Pasar Lam Ateuk,Kamis (3/6/2025)
Utang Pemerintah Membengkak, Tembus Rp10.269 Triliun Akhir 2024
Tergiur Loker di Facebook, Anak di Bawah Umur Berangkat dari Lampung, Sesampai di Jakata Disuruh Melayani Pria Hidung Belang
Tim dari SMAN 7 Banda Aceh terdiri dari lima siswa berbakat: Bunga Nayla Afra, Siti Shazia Hawra, Athllah Ramadhan Putra Syr, Muhammad Aizhiel dan Muhammad Rasyad Rizqullah. (Foto: Ist)
Jembatan gantung yang menghubungkan Gampong Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng dan Gampong Lamseupeung Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh dengan latar belakang Masjid Haji Keuchik Leumiek. (Foto: Ist)
Pengurus ISNU Aceh melakukan audiensi dengan Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar, Jum'at (4/7/2025). (Foto: Ist)
Banggar DPRK Banda Aceh meninjau DPMPTSP atau Mal Pelayanan Publik (MPP) Banda Aceh yang berlokasi di lantai III Pasar Aceh, Kamis (3/7). (Foto: Ist)
Bupati Aceh Selatan Mirwan menugaskan Plt Sekda Masrizal mengawasi dan memastikan stabilitas harga pupuk subsidi di Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Edan! Suami di Riau Serahkan Istri untuk Disetubuhi Dukun, Dalih Sembuhkan Santet
Daftar 24 Calon Dubes yang Diusulkan Prabowo, Ada Nama Adik Luhut
Pangkoopsud I Marsda TNI Muzafar melaksanakan kunjungan kerja ke Lanud SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Jum'at (4/7/2025). (Foto: Ist)
Alumni Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknik USK Muhammad Haikal Gunarya, berhasil lolos program beasiswa dari Pemerintah Jepang yaitu MEXT untuk menempuh studi doktoral di bidang Seismologi. (Foto: Ist)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks