Banda Aceh — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh mengusulkan sejumlah tokoh sebagai bakal Calon Gubernur (Cagub) Aceh yang akan diusung dalam Pilkada mendatang.
Dari usulan tersebut, ada 11 nama yang muncul dalam rapat kerja wilayah (Rakerwil) PKS se-Aceh yang berlangsung di Hotel Mekkah Banda Aceh, Sabtu- Ahad (27-28/3).
Rakerwil PKS Aceh itu sendiri dibuka oleh Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), H Hendri Munief MBA.
Dari 11 nama yang diusulkan tersebut sebagian besar berasal dari luar PKS, yaitu petinggi partai politik lain dan pemuka agama. Mereka adalah:
- M Nasir Djamil (Ketua Forbes Anggota DPR/DPD RI asal Aceh/Anggota DPR RI dari PKS),
Muzakkir Manaf atau Mualem (Ketua DPA Partai Aceh).
Nova Iriansyah (Gubernur Aceh/Ketua DPD Partai Demokrat Aceh).
Sudirman alias Haji Uma (anggota DPD RI).
Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop (Ketua PB Himpunan Ulama Dayah Aceh).
Darwati A Gani (anggota DPRA dari PNA).
Ghufran Zainal Abidin (Pengurus DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah Sumbagut).
Rafly (Anggota DPR RI dari PKS/Tokoh Barat Selatan Aceh).
Tgk Makhyaruddin Yusuf (Ketua DPW PKS Aceh).
Ir Mawardi Ali (Bupati Aceh Besar)
Aminullah Usman (Wali Kota Banda Aceh)
Kepala Bidang Humas DPW PKS Aceh Bardan Sahidi mengatakan, ke 11 nama mencuat atas usulan pengurus DPW dan DPD PKS kabupaten/kota dan sayap partai.
Nama-nama tersebut diusul karena banyak diperbincangkan oleh masyarakat sebagai tokoh publik, mereka kita anggap memiliki kapasitas kepemimpinan dan memiliki visi membangun Aceh yang lebih baik.
“Nama-nama yang diusulkan ini adalah tokoh-tokoh terbaik Aceh saat ini dan juga kita bertekad untuk bisa menang di Pilkada dan Pemilu 2024,” kata Bardan Sahidi.
Sekretaris DPW PKS Aceh Zaenal Abidin menambahkan Rakerwil PKS Aceh juga mempertegas dan meneguhkan komitmen PKS untuk meningkatkan pelayanan dan pembelaan terhadap kepentingan rakyat Aceh.
“Kita juga sudah sepakat untuk meneguhkan komitmen kita dalam meningkatkan pelayanan dan pembelaan terhadap kepentingan rakyat Aceh.” tegas Zaenal Abidin. (IA)