Relawan Bustami di Aceh Tamiang Diancam Bunuh Karena Tolak Bikin Video Dukung Mualem
Persaingan politik, kata Hendra adalah hal wajar dalam demokrasi. Namun, tidak boleh menimbulkan ketakutan atau intimidasi terhadap siapa pun.
Ancaman terhadap tim relawan Bustami bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, relawan Bustami di Gampong Cot Kruet, Kecamatan Makmur, Bireuen, juga menjadi korban intimidasi.
Kebun cabainya seluas 1.200 meter persegi diobrak-abrik orang tak dikenal pada Sabtu malam, 19 Oktober 2024.
Amir menduga kuat perusakan kebun cabai miliknya lantaran tiga hari sebelumnya dia memasang spanduk pasangan calon gubernur Aceh Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi di kampungnya.
Kasus perusakan ini sudah dilaporkan ke polisi, pada Ahad 20 Oktober 2024.
“Selain itu, kami juga mendapat laporan dari daerah, masih terjadi perusakan terbadap baliho dan alat peraga kampanye pasangan Bustami – Syech Fadhil. Ini menunjukkan ada pihak-pihak yang takut akan kekuatan dukungan rakyat terhadap Pak Bustami,” ujar Hendra Budian.
Hendra meyakini pihak kepolisian tidak akan membiarkan persoalan ini berlarut-larut.
“Kasusnya sudah dilaporkan ke polisi. Kami percaya proses hukum dan berharap tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas ancaman ini. Kami berkomitmen menjadikan keselamatan pendukung Pak Bustami sebagai prioritas,” tegas mantan Anggota DPR Aceh itu.
Kepada para relawan dan pendukung Bustami, Hendra Budian mengajak agar tidak terprovokasi dan tetap fokus pada kampanye yang damai dan positif.
“Intimidasi tidak akan mempengaruhi semangat tim. Kawan-kawan di lapangan justru lebih bersemangat untuk mendukung Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi agar Aceh bisa memiliki pemimpin yang peduli pada keadilan, demokrasi, dan keamanan warganya,” pungkas Hendra Budian.