Selasa Siang, Sarjani-Al Zaizi Dilantik Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pidie
Infoaceh.net, BANDA ACEH –– Bupati dan Wakil Bupati Pidie Terpilih Sarjani Abdullah dan Al Zaizi Umar (Abang Al Zaizi) akan dilantik pada Selasa siang, 18 Februari 2025 pukul 14.00 Wib.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan akan dilakukan oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem dalam rapat paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie di hadapan Ketua Mahkamah Syar’iyah setempat.
Sebelum resmi dilantik dan menjabat Bupati dan Wakil Bupati Pidie, Sarjana dan Al Zaizi menziarahi makam Pahlawan Nasional, almarhum Tgk Chik di Tiro (Tgk Chik Muhammad Saman) serta makam syuhada Aceh, almarhum Tgk Muhammad Amin (anak Tgk Chik di Tiro) dan almarhum Dr Tgk Muhammad Hasan di Tiro (Wali Nanggroe Aceh pertama/cicit dari Tgk. Chik di Tiro).
Ziarah ini bertempat di kompleks Makam Pahlawan Nasional Gampong Meureu Ulee Titie, Indrapuri, Aceh Besar, Ahad (16/2/2025).
Rangkaian agenda ziarah di makam para Syuhada Aceh ini dimulai dengan Peusijuek Bupati/Wakil Bupati Pidie Terpilih, sekaligus dilaksanakan do’a bersama. Prosesi tersebut dipimpin oleh Abu Langgoe Pidie.
Ziarah ini dilakukan menjelang Pelantikan Abu Sarjani-Abang Al Zaizi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pidie periode 2025-2030, yang InsyaAllah pelantikannya akan dilangsungkan pada 18 Februari 2025 dalam sidang paripurna DPRK Pidie.
Adapun yang ikut serta bersama Abu Sarjani-Abang Al Zaizi dalam ziarah ini, adalah Ketum Tim Pemenangan Paslon SajA, Mahfuddin Ismail beserta Anggota Tim dan Sekretaris DPW PA, M Iriawan.
Kemudian juga, Ketua KPA Wilayah Pidie, Usman Abdullah (Bang Usman Tambo), Sekretaris MUNA Pidie, Tgk Aiyub Amri, Ketua DPRK Pidie, Anwar Sastra Putra dan seluruh Anggota DPRK Pidie Fraksi PA.
Sarjani, yang juga Ketua DPW Partai Aceh Wilayah Pidie mengatakan, tujuan berziarah ini untuk mendoakan sekaligus untuk mengenang Tgk Chik di Tiro, seorang ulama yang juga Pahlawan Nasional, serta para Syuhada yang telah syahid dalam membela dan membuka mata serta pikiran bangsa Aceh.
Di sisi lain adalah untuk keberkahan akan kepemimpinan mereka dalan memimpin Pidie di masa akan datang.