Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Yusril Sebut UUPA Masih Banyak Kurang, Tak Semua Kesepakatan Helsinki Masuk

Pakar Hukum Tata Negara Prof Dr Yusril Ihza Mahendra pada diskusi "UUPA, Historis dan Semangat Penegakan Syariat Islam" yang dilaksanakan DPW Syarikat Islam Aceh di Banda Aceh, Jum'at (11/8)

BANDA ACEH — Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) masih banyak kekurangan hingga kini setelah 17 tahun diberlakukan.

Kekurangan itu karena tidak semua isi kesepakatan antara Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ada dalam MoU Helsinki yang ditandatangani 15 Agustus 2005 silam, dimasukkan dalam UUPA.

Hal itu diungkapkan oleh Pakar Hukum Tata Negara Prof Dr Yusril Ihza Mahendra pada diskusi “UUPA, Historis dan Semangat Penegakan Syariat Islam” yang dilaksanakan oleh DPW Syarikat Islam Aceh di Banda Aceh, Jum’at (11/8/2023).

“UUPA masih banyak kekurangan di dalam pasalnya, karena tidak seluruh hasil kesepakatan Helsinki itu dapat tertuang dalam UUPA sekarang,” kata Yusril.

Yusril yang merupakan mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden SBY ini menyadari, saat itu, ia juga mewakili pemerintah pusat ikut membahas rancangan UUPA. Pun proses pembahasannya sangat dibatasi waktu.

“Karena itu, UUPA masih sangat terbuka dilakukan perbaikan. Peraturan ini merupakan salah satu lex specialis dari semua UU di tingkat nasional,” terang Yusril yang juga Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang ini.

Menurut dia, jika pemerintah membuat UU baru, harus menimbang bagaimana penerapannya di Aceh, seperti di Papua sebagai daerah otonomi khusus.

“Ini kadang-kadang pemerintah pusat lupa, begitu juga dengan pemerintah daerah di Aceh maupun DPRA yang mungkin juga tidak konsen dengan persoalan ini,” ungkapnya.

Dia menyarankan, permasalahan UUPA jangan dipendam terlalu lama, jika ada persoalan maka harus segera diperbaiki.

Badan Legislatif (Baleg) DPR telah menyetujui dan memasukkan rencana revisi UUPA tersebut telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2023.

Yusril mengharapkan kepada pemerintah pusat tidak membuat UU yang menabrak UU Otonomi Khusus.

“Saya akan membantu dengan senang hati implementasi UUPA, karena sejak awal saya terlibat di dalamnya,” pungkas Yusril. (IA)

Lainnya

Marc Marquez ungguli adik kandungnya untuk menangi GP Aragon
Petugas Haji Diusir Keamanan Arab, Dilarang Dampingi Jemaah di Jamarat
Miguel Uribe (Dokumentasi Facebook Miguel Uribe)
KLH Segel Tambang Nikel di Raja Ampat, Ancam Bawa ke Jalur Hukum
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali bikin gaduh panggung politik global. Mulai Senin (9/6/2025).
Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rokhmat Ardiyan
Viral Mobil Dinas Masuk Jalur Transjakarta, Polisi Malah Beri Hormat, ini Kata Dirlantas
Eurico Guterres bersama ribuan warga penerima rumah Eks Pejuang TIm-tim.
Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyalurkan 2.300 paket daging kurban Emirates Red Crescent dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Ahad (8/6).
Pemakzulan Gibran Konstitusional dan Selamatkan Moral Bangsa
Timwas Ungkap Penyebab Jamaah Haji RI Menumpuk di Mina
Kemenag Minta Maaf soal Masalah Pergerakan Jemaah ke Mina
Cegah Banjir Rob, Pemprov Jakarta Mau Bangun Tanggul Tinggi 2,5 Meter
Lepasnya empat pulau Aceh masuk ke wilayah Sumut diduga akibat bergesernya batas darat. (Foto: Ist)
Jokowi Harusnya Tahu Diri Sudah Terlalu Tua bagi PSI
Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian
Capres Kolombia Miguel Uribe Kritis Setelah Ditembak Bocah 15 Tahun
Raja Ampat Bukan Milik Investor
Pemain Timnas Spanyol, Lamine Yamal
Kantor Pusat Google.
Enable Notifications OK No thanks