BANDA ACEH – Ulama kharismatik Aceh yang juga Pimpinan Dayah Dayah Mudi Mesra Samalanga, Bireuen, Tgk H Hasanoel Bashry HG (Abu Mudi) melakukan peresmian dan peusijuek atau tepung tawar Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah, di jalan Tanggul Krueng Neng, Cot Paya, Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Sabtu, 12 November 2022.
Prosesi peusijuek turut dihadiri tokoh ulama, Muspika, aparat dua Gampong Lamteumen Timur dan Bitai, para donatur dan pewakaf dan masyarakat setempat.
Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah merupakan perluasan dari Dayah Mabdaul Ulum Al Aziziyah yang berada di Gampong Lamteumen Timur, di bawah pimpinan Waled H Muhibban HM Hajat.
“Alhamdulillah perluasan dayah dapat dilaksanakan dengan adanya tanah waqaf dan bantuan donatur,” kata Waled Muhibban.
Waled menjelaskan, total luas tanah waqaf adalah 4.532 meter dengan total harga Rp 2.358.000.000.
Sementara jumlah yang sudah terwaqaf 2.027 meter, atau baru 44,75%, dengan jumlah dana Rp 1.066.365.000.
Sisa tanah yang belum dibebaskan 2.504,1 meter dengan jumlah dana yang dibutuhkan Rp 1.291.635.000, dengan harga tanah permeter Rp 550.000.
“Kita harapkan ada donatur untuk sisa tanah wakaf, sehingga pembangunan dayah dapat rampung, sebagai tempat para santri generasi umat Muslim mendapat ilmu pengetahuan Agama,” lanjutnya.
Pimpinan Dayah Bustanul Huda Al- Aziziyah Waled H Muhibban M Hajad mengatakan, tujuan didirikan dayah ini adalah untuk meneruskan perjuangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan perpanjangan dan bimbingan para ulama.
Diharapkan melalui Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah dapat melahirkan generasi muda khususnya Kota Banda Aceh berwawasan Islami, berilmu, beradab dan akan meneruskan perjuangan para ulama demi kejayaan Islam. (IA)