Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Agar Bacaan Al-Quran Tidak Keliru: Pentingnya Tajwid dan Tartil

Tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara melafalkan huruf dengan benar dari makhraj dan sifatnya, sedangkan tartil berarti membacanya dengan perlahan, tenang, dan penuh penghayatan.
Fauzan M Saman
Membaca Al-Quran bukan sekadar melafalkan huruf-huruf Arab tanpa makna

Infoaceh.net  – Membaca Al-Quran bukan sekadar melafalkan huruf-huruf Arab tanpa makna, tetapi juga menunaikan adab terhadap wahyu Allah yang agung. Oleh sebab itu, membaca Al-Quran harus dengan tajwid dan tartil agar makna tidak berubah, serta agar bacaan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara melafalkan huruf dengan benar dari makhraj dan sifatnya, sedangkan tartil berarti membacanya dengan perlahan, tenang, dan penuh penghayatan.

Lantas mengapa tajwid dan tartil begitu penting saat membaca Al-Quran? Berikut ini penjelasannya yang dirangkum dari situs resmi Nu online dan berbagai sumber.

Alasan penggunaan tajwid dan tartil penting

Al-Quran merupakan kalam Ilahi yang agung, menjadi petunjuk utama bagi umat manusia dalam membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Karena kemuliaannya, setiap Muslim yang membaca Al-Quran dituntut untuk melakukannya dengan penuh ketelitian, sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, dan bukan sembarangan.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

“Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan (tartil).” (QS. Al-Muzzammil: 4)

Ayat ini menjadi penegasan bahwa membaca Al-Quran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru atau asal-asalan. Ilmu tajwid berfungsi untuk menjaga bacaan dari kesalahan yang dapat mengubah makna, sedangkan tartil membantu agar setiap ayat yang dibaca bisa direnungi dan dihayati sepenuh hati.

Dengan mengamalkan keduanya, bacaan Al-Quran tidak hanya menjadi indah didengar, tetapi juga membawa kedalaman makna bagi jiwa yang membacanya.

Pentingnya tajwid ditegaskan oleh seorang ulama qira’at ternama, Syekh Al-Jazari, dalam bait syairnya di Manzhumah al-Jazariyyah:

وَالْأَخْذُ بِالتَّجْوِيدِ حِتْمٌ لَازِمُ # مَنْ لَمْ يُصَحِّحِ الْقُرآنَ آثِمُ

“Mengamalkan tajwid itu hukumnya wajib. Barang siapa tidak membenarkan bacaannya, maka ia berdosa.”

لِأَنَّهُ بِهِ الإِلَهُ أَنْزَلا # وَهَكَذَا مِنْهُ إِلَيْنَا وَصَلَا

“Karena Allah menurunkan Al-Quran beserta cara membacanya, dan seperti itulah sampai kepada kita.”

Al-Quran tidak hanya diturunkan berupa lafaz-lafaz mulia, tetapi juga dengan metode bacaan yang benar. Ini mencakup pengucapan huruf sesuai makhrajnya (makhārijul ḥurūf), penerapan hukum tajwid seperti pada huruf nun dan mim sukun, kaidah panjang-pendek (mad), serta aturan dalam berhenti dan memulai bacaan (waqf wa ibtidā’).

Menurut Syekh Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf bin Al-Jazari, Al-Quran diturunkan dengan cara bacanya sekaligus, sebagai bentuk mukjizat dan keindahan, serta untuk menjaga makna yang terkandung di dalamnya.

Oleh karena itu, dengan memahami dan menguasai ilmu tajwid, seorang Muslim dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar, tanpa hambatan.

Namun demikian, untuk mencapai kemampuan tersebut tidak cukup hanya belajar sendiri. Diperlukan proses, ketekunan, dan bimbingan dari guru yang kompeten agar ilmu tajwid tidak hanya dipahami secara teori, tetapi juga teraplikasi dalam bacaan sehari-hari. Dengan demikian, tujuan membaca Al-Quran sesuai tuntunan Rasulullah SAW dapat terwujud secara sempurna.

Lainnya

Saat ini marak terjadi penipuan mengatasnamakan istri Gubernur Aceh, Marlina Usman melalui WA dan Facebook oleh oknum tidak bertanggungjawab
Plt. Dirut Bank Aceh Syariah Hendra Supardi
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Pemkab Aceh Jaya melakukan audiensi dengan Dirjen Perumahan Perdesaan dan Perkotaan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Dr Imran Jum'at (9/5)
Peningkatan kesejahteraan guru sebagai pilar utama dalam reformasi pendidikan nasional
AS Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Indonesia, Larang Warganya Kunjungi Wilayah Papua
Ricky Nelson Puji Atmosfer JIS Usai Persija Bungkam Bali United 3-0
Sirup Kelapa Gading produk asli Aceh Besar di Gampong Cot Seunong, Kecamatan Montasik
Petugas Satpol PP-WH Aceh Besar melakukan pendataan terhadap pelanggar busana Islami di kawasan Jalan Cut Nyak Dhien, Ajun, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (10/5)
Pihak Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan Avtur untuk penerbangan haji di Embarkasi Aceh aman
Bayu Suzatmiko, Pegawai Non ASN di Sekretariat Baitul Mal Kota Sabang melaporkan dugaan pemalsuan SK Pengangkatan Pegawai Non ASN
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menjalankan pemerintahan sementara di Aceh, selama Mualem dirawat di Singapura
FK IJK Aceh Run 2025 yang diselenggarakan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan merupakan event lari terbesar yang digelar di Aceh
BSI Aceh terus mendorong penguatan transaksi digital lewat optimalisasi layanan mesin EDC
Muzakar didampingi anak laki-lakinya saat akan mengikuti seleksi PPPK di Aceh Besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris menghadiri acara Halal bi Halal Kerukunan Keluarga Aceh Rayeuk (KEKAR) yang digelar di Gedung B BPSDM Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (10/5)
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh Nasir Djamil
Ditlantas Polda Aceh ngopi bareng bersama sejumlah komunitas sepeda motor di Kota Banda Aceh.
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Enable Notifications OK No thanks