Amri Fatmi: Permainan Game Sejak Dini Melahirkan Generasi Yang Tak Bisa Belajar Lagi
Aceh Besar — Mubaligh kondang Aceh, Ustadz Dr Tgk H Amri Fatmi Anzis, Lc MA mengatakan, perlu kontrol orang tua terhadap anak yang menggunakan smart phone, sehingga tak ketagihan game apalagi judi online.
“Permainan game sejak dini dapat merusak konsentrasi anak dan akan melahirkan generasi yang tak bisa belajar lagi. Otak besarnya telah rusak,” tegas Dr Tgk H Amri Fatmi Anzis, Lc MA dalam ceramah peringatan maulid Nabi Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Asy-Syuhada Lampanah Indrapuri, Aceh Besar, Kamis (29/10) malam.
Ia menyebutkan, Rasulullah Muhammad SAW melarang permainan game yang sia-sia dan membuang-buang waktu.
Amri Fatmi memberi contoh menyia-nyiakan harta pada zaman sekarang dalam bentuk membeli rokok dan kuota internet untuk main game dan judi online.
“Judi adalah perbuatan setan, jiwanya terganggu dan tak pernah ada orang main judi yang jadi kaya,” jelas alumni Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini.
Tgk Amri Fatmi yang juga dosen perguruan tinggi Al-Hilal, Sigli ini dalam ceramah maulid tersebut menyampaikan, Rasulullah Muhammad SAW berhasil melakukan perubahan sosial dari masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat Islam yang mengutamakan akhlak.
“Sebab akhlak adalah inti manusia,” kata Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Agung Al-Falah Sigli ini.
Ia menjelaskan, Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dan beliau menunjukkan hasilnya pada pribadi para sahabat. Misalnya, sahabat mampu lebih mengutamakan orang lain dibandingkan dirinya.
Dalam ceramah yang dihadiri ratusan warga Lampanah itu, Amri Fatmi, menguraikan bentuk prilaku jahiliyah yang diubah oleh Rasulullah SAW. Diantarnya masyarakat jahiliyah yang tidak menghargai orang tua, beliau mengubahnya menjadi muslim yang tidak durhaka kepada orang tua.
Contoh lain, ketika itu masyarakat jahiliyah membunuh dan menguburkan anak perempuan, Rasulullah melakukan perubahan dengan memberi penghargaan yang sama terhadap anak laki-laki dan perempuan.
“Jadi jika masih ada yang membedakan anak laki-laki dan perempuan, itu adalah sisa cara berpikir jahiliyah,” urainya.
Prilaku jahiliyah lainnya yang diubah Rasulullah SAW, suka mengambil hak orang lain, membicarakan hal-hal yang penting, bertanya yang tidak perlu, dan menyia-nyiakan harta.
Beliau mengubahnya sehingga sahabat dan masyarakat muslim haram mengambil hak orang lain, tidak berbicara yang tak perlu, tidak bertanya yang tak penting dan tidak mubazir dalam menggunakan harta.
Sebelumnya, peringatan maulid yang diorganisir Remaja Masjid Asy Syuhada Lampanah itu, diawali dengan santunan 14 anak yatim dan pembacaan keputusan Imuem Chik Asy Syuhada tentang susunan pengurus BKM dan panitia pembangunan masjid.
Menurut Ketua Remaja Masjid, Husban, santunan anak diberikan dalam bentuk uang tunai Rp 2,8 juta, masing-masing anak mendapat Rp 200 ribu. (IA)