Empat Keutamaan Bulan Dzulqa’dah dan Peristiwa Penting di Dalamnya
Terakhir, Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan Allah ta’ala dalam firman-Nya. Silahkan lihat Al Qur’an surat Al-A’raf ayat 142.
“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan,” urai sang khatib.
Khatib juga menyebut peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulqa’dah dalam lintas sejarah, di antaranya
pada Dzulqa’dah tahun kelima hijriah, terjadi perang Bani Quraizhah. Pada hari Kamis, 6 Dzulqa’dah tahun kesepuluh hijriah, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekkah untuk melaksanakan haji wada’.
Pada Dzulqa’dah tahun ketiga hijriah, terjadi perang Badar Sughra. Pada hari Sabtu, tanggal 7 Dzulqa’dah tahun 403 H, wafat seorang ulama ahli ilmu kalam dan ahli debat yang sangat masyhur, yaitu Imam Abu Bakr Al-Baqillani. Beliau salah seorang pejuang, pembela dan penyebar mazhab Asy’ari yang tiada lain adalah mazhab Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) ke berbagai penjuru.
“Berkat kegigihan dan perjuangan beliau dan ulama-ulama Aswaja lainnya saat itu, aqidah dan ajaran kelompok-kelompok yang menyimpang semakin tenggelam dan ditinggalkan para pengikutnya,” ulas Imam Masjid Babur Ridha Indrapuri tersebut. (MUS)
Editor:
Muhammad Saman