Banda Aceh — Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII di Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar sejak 12 November lalu, resmi ditutup oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin secara virtual, pada Jum’at (20/11) malam di Masjid Raya Sumbar.
Provinsi Sumbar keluar sebagai juara umum MTQ Nasional ke-28, dengan mengalahkan juara bertahan DKI Jakarta.
Setelah pengumuman MTQ ke 28 tersebut, muncul polemik di tengah masyarakat Aceh terkait capaian provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini yang gagal berprestasi dan sangat minim perolehan juara pada pergelaran MTQ tersebut, yang mana Aceh menempati posisi yang sangat memprihatinkan.
Tercatat sebelumnya pada MTQ Nasional tahun 2012 Aceh mendapatkan peringkat 10 besar, tahun 2014 peringkat 9, tahun 2016 peringkat 8, tahun 2018 peringkat 7, sedangkan pada tahun 2020 hanya memperoleh satu juara saja, itupun hanya juara III dari Cabang Khattil Quran dan 10 juara harapan.
“Kita telah berupaya maksimal. Inilah hasil yang kita raih. Kafilah Aceh hanya mampu membawa pulang satu gelar juara III dan 10 juara harapan,” ujar Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Dr. EMK Alidar selaku Ketua Kafilah Aceh di MTQ Nasional XXVIII.
Berikut nama-nama duta Aceh dan gelar juara yang mereka raih di MTQ Nasional XXVIII Sumbar.
- Zunfikriah. Perempuan asal Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara ini merupakan satu-satunya duta Aceh yang lolos ke babak final cabang khat golongan dekorasi putri.
Berdasarkan keputusan dewan hakim, Zunfikriah meraih gelar juara terbaik III golongan dekorasi putri.
- Ihsan. Pria asal Pidie ini mengikuti cabang tilawah dewasa putra. Dia meraih juara harapan I golongan dewasa putra.
Haizir Rizki Amiruddin. Masih di cabang tilawah, Aceh juga mendapatkan juara harapan I untuk golongan remaja atas nama Haizir Rizki Amiruddin asal Langsa.
Ermi Daini. Pada cabang khat, kaligrafer Aceh atas Ermi Daini dari Aceh Tengah meraih juara harapan I golongan kontemporer putri.
Syeh Marzawi. Kaligrafer asal Aceh Utara, Syeh Marzawi meraih juara harapan I khat hiasan mushaf putra.
Sahula Ruzni, asal Aceh Timur yang berlomba pada cabang tahfiz 5 juz meraih jura harapan II golongan 5 juz putri.
Siti Nurhalimah. Juga pada cabang tahfiz, asal Aceh Jaya mendapatkan predikat juara harapan II golongan 10 juz.
Aqmarina Assarah. Untuk cabang tafsir, Aceh juga meraih gelar juara atas nama Aqmarina Assarah, putri asal Aceh Besar sebagai juara harapan II tafsir Bahasa Inggris.
Aisyah Izzatul Muslimah. Duta Aceh asal Kota Lhokseumawe yang mengikuti lomba cabang tafsir atas nama Aisyah Izzatul Muslimah meraih gelar juara harapan II tafsir Bahasa Arab.
Nurul Hayati. Seorang lagi putri Aceh atas nama Nurul Hayati asal Aceh Timur meraih juara harapan II qiraat mujawwad.
Syarhil Quran. Untuk perlombaan secara grup, Aceh meraih juara harapan II Syarhil Quran putra. Komposisi grup syarhil putra yang dilatih Ustadz Akhyar M.Ag tersebut masing-masing Akbar Miswari asal Aceh Utara, Muhammad Furqan asal Pidie dan Muhammad Daffa asal Nagan Raya.
Sejarah Aceh di Ajang MTQ Nasional
Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Aceh melalui laman lptqaceh.org
pernah menurunkan laporan tentang prestasi MTQ Aceh di panggung nasional sejak tahun 1969 hingga 2014.
Menurut laporan itu, pada MTQ Nasional di Bandung, 1969, Aceh mengikutsertakan peserta untuk cabang tilawah semua golongan, yaitu kanak-kanak, remaja, dan dewasa sebanyak enam peserta (putra-putri).
Waktu itu, seorang peserta Aceh (golongan kanak-kanak putri) yaitu Siti Hawa tembus ke babak final dan menjadi juara II nasional.
Kala itu, Aceh mengukir prestasi gemilang sebagai juara umum.
Selanjutnya, pada 1977, ketika MTQ Nasional dilaksanakan di Manado, Aceh juga mengikuti semua cabang tilawah yang dimusabaqahkan, dan prestasi juara I nasional untuk kelompok dewasa putra diraih Hasanuddin Hasyim.
Kali ini, Aceh juga meraih prestasi sebagai juara umum.
Banda Aceh 1981
Pada 1981, Aceh dipercayakan sebagai tuan rumah MTQ Nasional yang digelar di Kota Banda Aceh.
Pada even tersebut, LPTQ Aceh mengikutsertakan seluruh cabang yang dimusabaqahkan yaitu tilawah semua golongan, tahfizh, tafsir, fahmil Quran, syarhil Quran dan khattil Quran dengan jumlah 26 peserta.
Aceh yang menjadi tuan rumah, kembali mengukir prestasi gemilang sebagai juara umum.
Para putra putri Aceh yang meraih prestasi di ajang MTQ pun mulai tercatat sejak tahun ini.
Rincian para juara MTQN di Banda Aceh tahun 1981 adalah:
- Zuraida M Din (juara I tilawah remaja putri)
M Yahya (juara I tilawah cacat netra putra)
M Yanis (juara I tilawah kanak-kanak putra)
Laina Widad (juara III tilawah dewasa putri).
Mulai Meredup
Prestasi Aceh di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTN) tingkat nasional mulai meredup ketika MTQ Nasional dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat tahun 1983.
Kala itu, tak satu pun dari 26 peserta dari Aceh yang tembus ke babak final maupun juara harapan.
Kalimantan Barat, 1985
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1985, pada MTQ Nasional di Pontianak, Kalimantan Timur.
Seorang duta Aceh, yaitu Mahyuddin yang mengikuti cabang tilawah kanak-kanak putra berhasil mencapai babak final dan keluar sebagai juara II.
Lampung 1988
Berikutnya, pada MTQ Nasional di Bandar Lampung tahun 1988, LPTQ Aceh mengirim 26 peserta mengikuti semua cabang yang dimusabaqahkan, yaitu tilawah semua golongan, tahfizh, tafsir, fahmil Quran, syarhil Quran dan khattil Quran.
Dua peserta Aceh mencapai babak final yaitu:
- Nazirah Hasan (tilawah kanak-kanak putri)
Darmi AR (tilawah kanak-kanak putra).
Setelah melalui persaingan ketat, Nazirah dan Darmi harus puas di posisi juara III.
Yogyakarta 1991
Prestasi Aceh sedikit membaik pada MTQ Nasional tahun 1991 yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Kafilah LPTQ Aceh yang beranggotakan 36 peserta berhasil masuk tujuh besar nasional.
Qariah andalan Aceh Syarifah Rahmah berhasil ke luar sebagai juara I tilawah remaja putri.
Para juara lainnya adalah:
- Hamli Yunus (juara III tilawah remaja putra)
Zamakhsyari (juara III tilawah kanak-kanak putra)
Mahmudiyah (juara III tahfizh 10 juz putri).
Masih di MTQN Yogyakarta, tiga peserta Aceh juga menjadi juara harapan yaitu:
- Amin Chuzaini (harapan I tahfizh 20 juz putra)
Akhir (juara I tahfizh 1 juz putra)
Cut Abasiyah (juara II tahfizh 1 juz putri).
Membaiknya posisi Aceh di ajang MTQN ini tidak terlepas dari program pendidikan Tahfiz Quran yang dilaksanakan oleh Prof Dr Ibrahim Hasan, gubernur Aceh pada sekitar tahun 1989.
Riau 1994
Empat tahun berselang, yaitu pada MTQ tahun 1994 yang digelar di Kota Pekanbaru, Riau, kafilah Aceh sukses masuk empat besar.
Dari 36 peserta yang dikirim LPTQ Aceh ke Pekanbaru, delapan peserta mencapai babak final dan menjadi juara.
Rinciannya:
- T Jafar (juara I tartil putra)
Mauliadi AR (juara I tilawah kanak-kanak putra)
Win Syuhada dkk (juara II fahmil Quran)
Ivan Aulia (juara II 1 juz/tilawah putra).
M Akhir (juara II 5 juz/tilawah putra)
Zamni Yunus (juara III tilawah remaja putra)
Rohaya Syahkubat (juara III tilawah dewasa putri)
Usman Musa (juara III khat hiasan mushaf putra).
Jambi 1997
Sayangnya, prestasi ini kembali meredup pada MTQ Nasional di Jambi Tahun 1997.
Kala itu, Aceh tidak masuk 10 besar.
Dari 38 peserta yang dikirim oleh LPTQ, hanya tiga peserta yang mencapai babak final, yaitu:
- Nurhayati (juara II tilawah cacat netra putri)
Syukriah Yunus (juara III tahfizh 5 juz putri)
Tsuwaibatul Aslamiyah M Nur (juara III khat hiasan mushaf putri).
Sedangkan juara harapan masing-masing:
- Aida (harapan I khat naskah putri)
Mahdani (harapan I khat naskah putra)
M Zaini (harapan II tafsir Bahasa Arab putra)
Usman Musa (harapan I khat hiasan mushaf putra)
Nasruddin (harapan II tahfizh 1 juz putra), dan Fadhliana (harapan II tilawah remaja putri).
Sulawesi Tengah, 2000
Prestasi 10 besar kembali diraih kafilah Aceh pada MTQ Nasional di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2000.
Dari 38 peserta yang dikirim ke Palu, empat di antaranya mencapai babak final, yaitu:
- Kadarasmadi (juara II tilawah kanak-kanak putra)
M Yusuf (juara III tahfizh 10 juz putra)
Zulfikar (juara III khat naskah putra)
M Iqbal dkk (juara III syarhil Quran).
Sedangkan juara harapan diraih:
- Jamilah (harapan I khat naskah putri)
Azimar (harapan I khat hiasan mushaf putri)
Hamli Yunus (harapan II tilawah dewasa putra).
Kalimantan Tengah 2003
Usaha untuk memperbaiki peringkat terus dilakukan Aceh.
Pada MTQ Nasional di Palangkaraya tahun 2003, Aceh sukses bertengger di peringkat empat nasional.
Dari 38 peserta yang berlomba pada berbagai cabang, sembilan di antaranya menjadi finalis dan mengukir prestasi dengan predikat empat juara I dan satu juara harapan I.
Rinciannya:
- Hamli Yunus (juara I tilawah dewasa putra)
Muhtariza (juara I tilawah kanak-kanak putra)
M. Iqbal (juara I tartil putra)
Fauziah Ya’cub (juara I qiraat sab’ah putri)
Rajifandi (juara I tahfizh 1 juz putra).
Nazirah Hasan (juara II tilawah dewasa putri)
Nonong Sasmita (juara III tilawah remaja putri)
Zulfikar (juara III khat naskah putra)
Dhiawati (juara III tafsir Bahasa Indonesia putri).
Sedangkan juara harapan, masing-masing:
- T Abd Kahhar (harapan I khat hiasan mushaf putra)
Ainurrahmah (harapan III tahfizh 10 juz putri).
Baca juga: Mengenal Sofyan Djalil, Putra Peureulak Aceh Timur, Menteri Semua Zaman, Sang Pengagas Omnibus Law
Sulawesi Tenggara 2006
Pada MTQ Nasional Tahun 2006 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, prestasi Aceh melorot ke 9 besar dengan menempatkan empat peserta di babak final, yaitu:
- Eva Maulida (juara I tahfizh golongan 1 juz/tilawah putra)
Riska Roisalia (juara II tilawah golongan kanak-kanak putri)
Nur Hayati (juara III tilawah golongan cacat netra putri)
Juara III grup fahmil quran.
Sedangkan juara harapan,
- Grup syarhil Quran (Harapan I)
M Yusuf (harapan I tafsir Bahasa Inggris putra)
Fitriani (harapan II tafsir Bahasa Inggris Putri)
Syamsul Bahri (harapan II tilawah golongan remaja putra).
Banten, 2008
Prestasi Aceh sebagai 9 besar bertahan pada MTQ Nasional Tahun 2008 di Kota Serang, Banten.
Dari 40 peserta yang dikirim Aceh, gelar juara diraih masing-masing:
- Raihan (juara I tahfizh golongan 5 juz/tilawah putri)
Zunfikriah (juara II khath golongan tulisan buku putri)
Fadhliana M Daud (harapan III qira’at sab’ah putri)
Siti Marhamah Kifna (harapan III tartil putri).
Sedangkan grup syarhil Quran ditetapkan sebagai harapan II dan ukhlis (harapan II M2KQ putra/eksibisi).
Pada tahun 2009, di Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional di Jakarta, LPTQ Aceh mengikutsertakan seluruh cabang yang dimusabaqahkan, yaitu cabang tilawah dewasa, tahfizh semua golongan, dan cabang tafsir Bahasa Arab dengan jumlah seluruhnya 12 peserta.
Bengkulu 2010
Pada MTQ Nasional di Bengkulu tahun 2010, Aceh mengirim 40 peserta mengikuti semua cabang yaitu tilawah semua golongan, tahfizh semua golongan, tafsir semua golongan, qiraat sab’ah, fahmil Quran, syarhil Quran, khattil Quran semua golongan, dan M2KQ, (putra-putri).
Posisi Aceh masih tetap di 9 besar dengan meraih satu juara I dan dua juara II yaitu:
- Dhia Al-Abrar (juara I tahfizh golongan 1 juz/tilawah putra)
M Yusuf (juara II tafsir Bahasa Inggris putra)
Masnaria Dewi Rahmah (juara II tahfizh 5 juz/tilawah putri).
Juara harapan masing-masing:
- Fadhliana M Daud (harapan II qiraat sab’ah putri) dan Nurlindawati (harapan III M2KQ putri).
Maluku, 2012
Pada 2012, Aceh mengirim 42 peserta mengikuti semua cabang perlombaan di MTQ Nasional di Ambon.
Prestasi Aceh di Ambon masuk 10 besar dengan rincian juara masing-masing:
- M Iqbal, SHI (juara II qiraat sab’ah putra)
Fadhliana M Daud (juara III qiraat sabah putri)
Nursiah Nurdin (juara III tilawah dewasa putri)
Aqmarina Asarah (juara III tahfizh 10 juz putri).
Juara harapan diraih:
- HM Akhir (harapan I tilawah dewasa putra)
Waliya Mursyida (harapan I tilawah kanak-kanan putri)
Alfian Nikmat (harapan I tafsir Bahasa Inggris putra)
Yusniar (harapan I tafsir Bahasa Inggris putri).
Zunfikriah (harapan I khath buku/naskah putri)
Rahmawati (harapan II khath hiasan mushaf putri)
Dzia Al-Abrar Rafii (harapan III tahfizh 5 juz putra).
Kepulauan Riau, 2014
Pada MTQ Nasional tahun 2014 di Batam, Kepulauan Riau, Aceh juga harus puas masuk 9 besar.
Di Batam, dengan kekuatan 42 peserta, Aceh menggondol satu juara I yaitu M Ikhwan untuk cabang tafsir Bahasa Indonesia putra.
Sedangkan Zunfikriah juara III cabang khath golongan naskah putri.
Di urutan juara harapan, masing-masing:
- Fadhliana M Daud (harapan I qiraat sab’ah putri)
Mauliza Juliantika (harapan I tahfizh 10 juz putri)
Khairani (harapan II tartil putri).
Nisfah Juwita (harapan II kaligrafi hiasan mushaf putri)
Munadiyannur (harapan II kaligrafi kontemporer putra)
Takdir Feriza (harapan III tilawah dewasa putra).
Nusa Tenggara Barat, 2016
Pada MTQ Nasional ke-26 Tahun 2016 yang berlangsung pada 30 Juli hingga 8 Agustus 2016 di Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Aceh menduduki peringkat 8.
Di NTB, sejumlah peserta dari Aceh berhasil tembus ke final, yaitu:
- Yusniar (juara I tafsir Quran Bahasa Inggris putri)
Muhammad Khadafi (juara I tahfiz Quran 1 juz putra)
Syekh Marzawi (juara II khattil Quran golongan khat hiasan mushaf).
Aulia Rizki, Aguslijar dan Fachrul Radji (juara II fahmil Quran)
Yassarah (juara III tilawah remaja putri)
M Rajul Fuzari (juara III tartil Quran 5 Juz putra).
Kafilah Aceh juga meraih juara harapan, yaitu:
- Fikrika (harapan II qiraah sab’aah putri)
Syahidul Aulia (juara II tartil putra)
Thantawi (juara II golongan cacat netra putra).
Berikutnya tiga juara harapan III diraih pada cabang lomba hafalan 10 juz putra (M Hani), lomba bahasa golongan putri (Nanda Anni Safitri), dan cabang hafalan 20 juz putra (Wahyu Ridha).
Sumatera Utara, 2018
Di MTQ Nasional ke-27 yang digelar di Medan, Sumatera Utara (Sumut) 2018, Aceh mencatat sejumlah prestasi pada berbagai cabang dan masuk peringkat 7 nasional.
Para pengukir prestasi pada MTQN XXVII adalah:
- M Ammar Fathani (qari harapan I)
Najwatul Ulfa (murattillah terbaik II)
Romi Saputra (qari harapan II golongan qiraat murattal dewasa)
Hj Nonong Sasmita (qariah harapan II).
A. Muzayyinul Asyir (qari terbaik III golongan qiraat murattal remaja)
Sahula Ruzni (qari harapan II).
Pada MTQN XXVII, Aceh juga menyabet predikat hafizh terbaik II golongan lima juz dan tilawah atas nama Arsy Yallah.
Sedangkan hafiz harapan II diraih Muhammad Rajul Fuzary dan hafiz harapan II golongan 20 juz Muhammad Rizky Ananda.
Mauliza Juliantika sebagai juara harapan III hafizah golongan 30 juz.
Untuk cabang tafsir Alquran golongan Bahasa Arab, M Ikram Abdul Azis menjadi mufasir terbaik I MTQN XXVII.
Sedangkan Aslim meraih predikat sebagai mufassir harapan III golongan Bahasa Inggris.
Pada cabang Fahmil Quran MTQN XXVII, regu putra Aceh (Muhammad Hafidz, Arif Maulana, dan Khalil Qusyairi) juara harapan I.
Sementara untuk cabang syarhil Quran, Haikal K, M Khamal K, dan M Akbar Miswari juara harapan II kelompok putra.
Masih di cabang syarhil Quran, regu putri Aceh (Izzatul Muna, Mildawati, dan Intan Novia) menjadi regu terbaik I kelompok putri.
Pada cabang Khath Alquran golongan hiasan mushaf, Aceh tampil sebagai khaththath terbaik III atas nama Syech Marzawi.
Sedangkan khaththath harapan I atas nama Rahmawati.
Aceh juga menyabet gelar juara khaththath harapan III untuk golongan khaththath dekorasi. (IA)