Idul Adha Ajarkan Pentingnya Menata Niat dalam Beribadah
INFOACEH.NET, ACEH BESAR — Momentum Idul Adha mengajarkan umat Islam tentang pentingnya menata niat di dalam setiap ibadah.
Niat menjadi penentu arah ibadah yang kita lakukan, serta pembeda antar ibadah antara yang wajib dan sunnah. Ketika niat ibadah itu benar dan terjaga di dalam hati, tidak terkontaminasi dengan berbagai macam kepentingan duniawi dan virus nafsu syahwat, maka ibadah kita akan mudah diterima oleh Allah Swt.
Dosen Hukum Keluarga Islam STISNU Aceh Tgk Aria Sandra SHI MAg menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Shalat Idul Adha di Masjid Al-Fatah Kemukiman Sungai Limpah, Kecamatan Sukamakmur, Senin, 10 Zulhijjah 1445 Hijriah bertepatan 17 Juni 2024.
“Ketulusan dan keikhlasan niat ini pernah dicontohkan Nabi Ibrahim ketika melaksanakan perintah Allah, terutama dalam peristiwa penyembelihan anak kesayangannya yaitu Nabi Ismail. Kisah ini, diawali bersyukurnya Nabi Ibrahim atas karunia Allah yang begitu melimpah terhadap dirinya,” ungkap Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kuta Malaka Aceh Besar ini.
Tgk Aria Sandra menguraikan, salah satu karakter Nabi Ibrahim adalah seorang dermawan dan berjiwa sosial. Nabi Ibrahim tidak akan makan, kecuali bersama dengan tamu atau temannya atau tetangganya. Tidak jarang Nabi Ibrahim harus menunda makan, karena harus menunggu teman jamuannya.
Seringkali juga Nabi Ibrahim menyembelih puluhan ternaknya hanya karena ingin menjamu tamu-tamunya untuk sekali makan. Suatu hari salah satu tamunya bertanya mengapa engkau gemar berkorban menyembelih hewan ternak? Nabi Ibrahim menjawab, inilah salah satu bentuk rasa bersyukur kepada Allah. Jangankan hewan ternak, jika perlu anak pun siap untuk dikorbankan jika memang Allah yang perintahkan.
“Ucapan ini pun dihukumi oleh Allah sebagai bentuk nazar Nabi Ibrahim kepada Allah Swt,” tegasnya.
Sehingga suatu waktu Allah menagihnya sebagaimana dikisahkan di dalam Surat Ash Shafat Ayat 102 :
’’Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelih mu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu !” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”