Iman Dibuktikan dengan Perbuatan, Salah Satunya Menjaga Tutur Kata yang Baik
“Ketika sebagian orang melihat perilaku buruk umat Islam, mereka mencap Muslim sebagai orang yang kotor, tidak amanah, teroris, terbelakang, tidak menghargai waktu, dan berbagai tuduhan lainnya. Padahal, semua itu bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya,” ungkap Ustaz Khairul Rafiqi.
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata saat pembebasan Baitul Maqdis: “Dulu kita adalah kaum yang paling hina, lalu Allah memuliakan kita dengan Islam. Maka jika kita mencari kemuliaan bukan melalui Islam, Allah akan menghinakan kita.” (HR. Hakim, 207).
“Kaum Arab di masa jahiliyah dikenal sebagai masyarakat yang penuh keburukan. Namun, dengan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, mereka berjaya hingga memimpin peradaban dunia,” tambah Ustaz Khairul Rafiqi.
Menurutnya, Islam mengajarkan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan. Jika seseorang mencari kemuliaan di luar nilai-nilai Islam, yang didapat hanyalah kehinaan dan keburukan.
Syeikh Syakib Al-Arslan, seorang ulama Suriah, pernah ditanya mengapa kaum Muslimin saat ini tertinggal dibandingkan non-Muslim. Beliau menjawab : “Penyebab utamanya adalah karena kaum Muslimin sendiri telah meninggalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka.”
“Karena itu, kita harus berbangga menjadi seorang Muslim dengan menampakkan nilai-nilai keislaman dalam kepribadian dan keseharian kita. Islam adalah sumber kemuliaan dan hanya dengan mengamalkan ajarannya, kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat,” pungkasnya. (Sayed M. Husen)