Isi Kajian KWPSI, Tgk Yusny Saby Ajak Masyarakat Aceh Kawal Pemimpin Baru
“Kita sudah melalui dan sukses di era konfrontasi, sekarang kita berada di era kolaborasi dan diplomasi,” ujar mantan Rektor UIN Ar-Raniry tersebut.
Tgk Yusni juga menilai, sistem demokrasi yang menjalankan roda kepemimpinan di Indonesia sudah berjalan cukup baik.
Bahkan, Islam sendiri sudah melakukannya, ketika khalifah itu dipilih. Bedanya zaman itu tidak ada istilah pencoblosan. Mereka ditunjuk dipilih kemudian di bai’at.
Penunjukan para khulafaurrasyidin untuk menjadi pemimpin, didasarkan pada kehidupan mereka yang terus hidup bersama dalam seperjuangan.
“Jadi Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, mereka sudah mengenal satu sama lain dalam berjuang meneguhkan agama Islam, oleh karenanya mereka ditunjuk oleh umat,” katanya.
Dalam konteks kearifan lokal Aceh, kata Yusny mengatakan, lingkungan harus ikut andil mengawal dan memiliki rasa kepedulian agar kekhususan Aceh itu tetap terjaga dibawah kepemimpinan yang baru ini. Seperti KWPSI yang terus mengawal penegakan syariat Islam melalui pemberitaan.
“KWPSI juga perlu menempatkan posisi dan beradaptasi dengan pemimpin yang baru ini, apalagi terkait syariat Islam yang menjadi hakikatnya kekhususan Aceh,” katanya.
Menurut beliau, syariat Islam bukan hanya pada jargon-jargon pemerintahan saja, tapi dia merupakan implementasi yang harus dilakukan pada setiap pribadi masyarakat, pegawai kantoran bahkan syariat Islam itu merangkul setiap aspek, lini, sektor dan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Di sela-sela kajian yang berlangsung dengan rasa kekeluargaan itu, juga dilakukan tanya jawab atau diskusi oleh para jamaah KWPSI, seperti Hasan Basri M Nur yang menyorot, peran pemimpin yang lahir dari partai karena pengaruh sistem demokrasi dan perilaku pemimpin di negeri syariat Islam, kemudian Hayatullah terkait perubahan perilaku dan sistem kepemimpinan dalam tubuh umat Islam usai Rasulullah tiada. Kemudian Munawardi Ismail menyorot penyesuaian para pemimpin dalam konteks kearifan lokal Aceh dan terakhir Rahmadon Tosari berdiskusi terkait pemimpin sejati yang didambakan oleh rakyatnya.