Istimewanya Hari Jum’at, Waktu Mustajab Allah Kabulkan Doa
“Sebagian besar jamaah yang sedang mendengar khutbah Nabi Muhammad berhamburan keluar dari masjid untuk membeli kebutuhan pokok, sedangkan Nabi sedang berkhutbah dan yang tinggal di dalam masjid melaksanakan rangkaian Jum’at hanya berkisar 12 orang saja,” tambahnya.
Betapa pilunya hati Rasulullah yang sedang berkhutbah tiba-tiba para jamaah keluar masjid, hanya untuk keperluan makanan.
Lalu Allah turunkan ayat tersebut supaya umat tidak lalai dengan transaksi jual beli, perniagaan, dan pekerjaan sia-sia.
Selanjutnya Abdul Rani menyampaikan tiga keistimewaan hari Jum’at.
Pertama, hari diampuni segala dosa bagi umat muslim, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak membiarkan seseorang muslim pun pada hari Jum’at yang tidak diampuni dosanya”.
Kedua, orang yang mati pada hari Jum’at dibebaskan dari siksa kubur. Orang-orang yang wafat pada hari Jum’at akan mendapatkan keistimewaaan, yaitu diselamatkan dari siksa kubur, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang muslim yang mati pada hari atau malam Jum’at, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur”.
“Ketiga, mustajabnya doa hamba kepada Khalik. Siapapun yang meminta kepada Allah atas dirinya, keluarganya dan untuk orang lain, terutama kebaikan dunia dan akhirat, maka Allah akan terima doanya. Betapa istimewanya hari Jum’at, semoga kita mampu meraih semua keistimewaan ini,” pungkas Abdul Rani. (IA)