BANDA ACEH — Pandemi Covid-19 hampir dua tahun melanda masyarakat dunia, sebagai salah satu bentuk ujian dari Allah SWT kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi, termasuk orang-orang yang beriman.
Hal itu sebagaimana firman Allah yang artinya, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi”? (QS. Al-Ankabut: 2)
Demikian antara lain intisari dari Khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Wakil Rektor I UIN Ar Raniry Dr Tgk H Gunawan Adnan MA saat menjadi khatib di Masjid Al-Fitrah PHB Asrama TNI Lampriek Banda Aceh pada Jum’at, 8 Oktober 2021.
Tgk Gunawan menyebutkan, saat ini segala upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat dari wabah covid-19 yang mematikan itu. Mulai dari menjaga jarak, cuci tangan, memakai masker sampai dengan upaya vaksinasi kepada segenap penduduk Indonesia.
Ketika segala upaya ini telah dilakukan, dan belum ada hasil yang maksimal, usaha yang harus tetap diutamakan adalah berdoa kepada Allah SWT. Karena, dengan doa itu kita telah menyerahkan diri kepada Allah SWT yang Maha memiliki skenario dari segala skenario manusia.
Sebab manusia itu boleh merencanakan sesuatu, namun sesungguhnya, rencana Allah lah sebenarnya yang berlaku.
Jangan sampai, dengan kemunculan wabah ini malah muncul manusia-manusia yang mengabaikan keberadaan Tuhan sebagai Pemilik dari semua rencana.
Walhasil akan bermunculan manusia-manusia yang mempertuhankan vaksin dan obat-obatan. Seolah-olah, vaksin itu lebih hebat dari pada Allah.
Jika orang-orang yang lebih yakin kepada vaksinasi dibandingkan keyakinan kepada Allah, niscaya orang-orang yang semacam itu adalah ibarat “Ureung yang ikat jalo bak jalo” (Orang yang mengikat perahu pada perahu). Tapi sebenarnya, yang harus dilakukan adalah “ikat peuraho bak kapai raya” (ikat perahu pada kapal besar).
Ini artinya bahwa, usaha apapun boleh dilakukan untuk mencegah terpaparnya wabah covid-19, namun berharap kepada Allah adalah sebuah keniscayaan.
“Oleh karena itu, untuk mencegah terpaparnya covid-19, mari kita sama-sama menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker, plus dibarengi dengan hal utama yaitu berdoa penuh keyakinan seraya berharap kepada Allah agar wabah ini dicabut oleh Allah SWT sampai ke akar-akarnya,” terang Tgk Adnan.
Sungguh aneh jika kehadiran wabah ini malah menghadirkan manusia yang lupa pada Tuhan. Contoh kasus adalah apa yang kita lihat hari ini terpampang di setiap mobil dinas berplat merah milik Pemerintah di Aceh yakni ‘Ingat Covid-19, Ingat Masker’. Mestinya kalimat yang benar adalah: ‘Ingat Covid, Ingat Allah dan Pakailah Masker’.
Kenapa ingat kepada Allah sangat penting? Karena Allah adalah Sang Pemilik semua rencana. Rencana China Komunis, rencana Amerika, dan rencana Yahudi dan rencana orang-orang yang jahat terhadap penduduk dunia tidak akan berhasil, jika rencana Allah telah dijalankan.
Oleh sebab itu, tetaplah berusaha mencegah terpapar wabah covid-19, dengan berkeyakinan bahwa Allah adalah tempat manusia untuk bergantung dan berharap dari segala upaya kita dan pemerintah dalam pencegahan terpaparnya wabah yang mematikan ini. (IA)