Keruntuhan Kesultanan Utsmaniyah, Konspirasi Menghancurkan Umat Islam
Setelah memperoleh pengakuan negara-negara Barat, Republik Turki diproklamirkan dengan Musthafa Kamal yang dimunculkan sebagai pahlawan Gallipolli, sebagai presiden pertama negara itu. Parlemen Turki kemudian memberikan gelar At-Taturk (ayah bangsa Turki) kepadanya sebagai pengakuan atas kepemimpinannya dalam pembentukan negara Turki.
Turki yang nasional di bawah Musthafa Kemal kemudian melakukan proses westernisasi yang ganas. Simbol-simbol Islam dihapuskan. Pada suatu ketika, ia mengatakan:” Turki Baru sama sekali tidak ada hubungan dengan apapun, dengan agama apapun. Pada saat yang lain, ia memegang Al-Quran di tangannya dan mengatakan: “Sesungguhnya kemajuan-bangsa-bangsa tidak mungkin mengharap hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang telah berlalu berabad-abad lamanya”.
Namun usaha rezim kolonialis menjauhkan Turki Baru dari Islam telah mengalami kegagalan karena ditentang oleh mayoritas masyarakatnya sendiri. Hal ini ditandai dengan munculnya Perdana Menteri Ali Adnan Ertekin Menderes (1899-1961) yang memenangkan pemilu pada tahun 1950 an.
Kemenangan Ali Adnan dalam pemilu ditunjang oleh program-program kampanyenya, antara lain: mengembalikan azan ke dalam bahasa Arab yang sebelumnya diubah oleh Kamal At-Taturk menjadi Bahasa Turki serta menghapus Undang-undang yang melarang Muslimah berhijab.
Walaupun Adnan Manderes akhirnya syahid di tiang gantungan oleh musuh-musuhnya pada tahun 1960, tetapi perjuangannya diteruskan oelh generasi-generasi sesudahnya. Necmettin Erbakan, Perdana Menteri Turki pada 1996 dengan lantang berseru bahwa ia adalah seorang Islamis. Pemikirannya itu membuat ia digulingkan pada tahun selanjutnya.
Namun, Rejep Tayib Erdogan (mantan perdana menteri dan sekarang menjadi presiden 1441/2020) telah berhasil mengembalikan Islam di Turki secara perlahan. Pada tahun 2014, Rejep Tayib Erdogan mengatakan:” Kami merealisasikan pemikiran Manderes. Mereka mungkin telah mengeksekusinya, namun ia tidak akan pernah terlupakan. Ia bersemayam di hati kami”,
Sementara upaya menghapuskan khilafah dari muka bumi yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam juga mengalami kegagalan. Karena dengan diruntuhkannya khilafah Utsmaniyah di Turki, ummat Islam semakin menyadari pentingnya kepemimpinan dan kesatuan ummat Islam. Oleh karena itu, pasca runtuhnya khilafah Utsmanitah, muncullah gerakan-gerakan untuk mempersatukan ummat Islam, sepeti Pan-Islamisme, Organisasi Kerjasama Islam(OKI) dan gerakan-gerakan untuk menyadarkan pentingnya ummat Islam kembali kepada kesatuan kepemimpinan yang mengikuti manhaj nubuwah (khilafah ala minhajin nubuwah).