Keutamaan Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan, Niat dan Tata Cara

BANDA ACEH – Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim melakukan berbagai ibadah dan aktivitas keagamaan untuk memperkuat iman dan mendapatkan pahala. Salah satu aktivitas keagamaan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah shalat Tahajud.

Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari, setelah tidur sejenak. Shalat tahajud dilakukan pada waktu antara shalat Isya dan shalat Subuh.

Keutamaan shalat tahajud sangatlah besar, terutama jika dilakukan di bulan Ramadhan.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan sholat tahajud di bulan Ramadhan, seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Mendekatkan Diri pada Allah
Shalat Tahajud merupakan ibadah yang paling dekat dengan Allah. Dengan melakukan shalat tahajud, umat Muslim dapat mendekatkan diri pada Allah dan memperkuat ikatan spiritual dengan-Nya.

2. Meningkatkan Kualitas Iman
Melakukan shalat tahajud secara rutin dapat membantu meningkatkan kualitas iman seseorang. Dalam shalat tahajud, umat Muslim berbicara langsung dengan Allah dan merenungkan segala tindakan yang telah dilakukan selama sehari penuh.

3. Memperbaiki Diri
Shalat tahajud juga dapat membantu seseorang memperbaiki diri. Dalam shalat tahajud, seseorang berdoa untuk memohon kebaikan dan kemurahan hati Allah. Selain itu, shalat tahajud juga dapat membantu seseorang mengatasi berbagai masalah dan kesulitan dalam hidup.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup
Melakukan shalat tahajud dapat membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dalam shalat tahajud, seseorang memperkuat ikatan spiritual dengan Allah, sehingga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dalam hidup sehari-hari.

5. Doanya Terkabul
Orang yang mengerjakan sholat tahajud kemudian berdoa, insya Allah doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia mengerjakannya di sepertiga malam terakhir yang merupakan waktu mustajabah.

6. Kebiasaan Orang Shalih
Sholat ini merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, maka ia pun tercatat sebagai orang-orang yang shalih sebagaimana mereka.

“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

7. Penghapus dan Pencegah Dosa
Sholat sunnah ini juga menjadi penghapus dosa sebagaimana hadits di atas. Bahkan, tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan dosa.

Orang yang membiasakan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga ia terjauhkan dari maksiat dan dosa.

8. Kunci Masuk Surga
Orang yang ahli tahajud, insya Allah ia akan masuk surga. Sebab sholat ini merupakan salah satu kunci masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk shalat tahajud. Dengan melakukan shalat tahajud secara rutin di bulan Ramadhan, umat Muslim dapat memperkuat iman, mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas hidup.

Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.

Waktu Terbaik
Shalat tahajud adalah shalat sunnah pelaksanannya setelah tidur. Waktunya terbentang mulai ba’da isya’ hingga sebelum terbit fajar, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.

Nama lainnya adalah qiyamul lail dan shalat lail. Namun, tidak semua qiyamul lail atau shalat lail adalah shalat tahajud. Jika seseorang melakukan sholat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul lail atau shalat lail.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada (هجد). Apabila Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ (ت) di depannya, menjadi tahajada (تهجد). Kalau benar-benar bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada. Dan jika menjadi kebiasaan, maka berubah kalimatnya menjadi tahajjud. Bentuk perintahnya menjadi tahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.

Tata Cara Shalat Tahajud

Tata cara shalat tahajud pada dasarnya sama dengan shalat sunnah pada umumnya. Sebelum shalat disyaratkan suci dari hadats kecil (wudhu) dan hadats besar, suci badan, pakaian dan tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk bangun shalat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap mendapat pahalanya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, sebelum memulai sholat tahajud, sunnah bersiwak terlebih dulu. Juga sunnah mengawalinya dengan dua rakaat ringan.

Shalat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Ada yang membatasi delapan rakaat, namun banyak yang berpendapat jumlah rakaatnya tidak dibatasi. Rasulullah sendiri kadang mengerjakan 11 rakaat termasuk witir dan kadang 13 rakaat termasuk witir.

Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:

Niat Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah Membaca surat Al Fatihah Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.

Ruku’ dengan tuma’ninah I’tidal dengan tuma’ninah

Sujud dengan tuma’ninah Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Sujud kedua dengan tuma’ninah
Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua hingga salam

Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Kemudian berdoa. Dan setelah itu ditutup dengan sholat witir. Bacaan tiap gerakan sholat bisa dibaca di artikel Bacaan Sholat.

Niat Shalat Tahajud
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki berpendapat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Berikut ini lafadz niat sholat tahajud:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Ushalli sunnatat tahajudi rak’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: Aku niat sholat tahajud dua rakaat sunnah karena Allah Ta’ala.(IA)

Tutup