Khutbah Jum’at di Masjid Istiqlal, Ustaz Amri Fatmi: Bernegara dengan Amanah, Tinggalkan Hipokrasi
Boleh jadi sebab itulah sering kita dengar berita kejahatan dilakukan sebagian orang di kalangan elite sekalipun yang memalukan walau dengan ukuran akhlak orang kampung.
Perbuatan kejahatan merugikan bangsa dan negara yang tidak menyisakan kasih sayang dalam hati saat kita mengetahuinya. Perilaku korupsi dan penyalahgunaan wewenang dari kaum elite sampai ke bawah adalah kejahatan yang lahir akibat hilangnya amanah.
Sungguh urgennya menjaga akhlak amanah dalam menjaga bangsa dan negara ini. Kita bersama berhajat pada nilai mulia selaku insan. Apalagi kita selaku orang mukmin. Amanah dari kita bukan hanya harapan dari negara tapi perintah agama kita dan perintah Allah subhanahu wata’ala secara langsung. Firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, …” (QS. an-Nisa/4 : 58)
Bila akhlak amanah dalam menjabat dan mengurus negeri ini tidak diperjuangkan dan orang-orang yang amin tidak dilibatkan, maka kebinasaan di masa depan menanti. Kemunduran akan dialami bangsa kita.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya : “Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat,’ dia (Abu Hurairah) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau menjawab, ‘Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat!” (HR. Bukhari).
Kiamat dalam hadits Nabi ini bukan hanya makna kiamat kehancuran alam semesta, tapi bermakna juga rusaknya sistem kehidupan baik dalam masyarakat dan negara.
Kemajuan negeri ini dari taraf pribadi sampai taraf rakyat ramai dimulai dari pencapaian kemajuan kita dalam mengaplikasikan akhlak mulia dalam hidup kita sehari-hari. Terkhusus akhlak amanah.
Karenanya, Allah berulang kali dalam al-Quran menyebutkan sifat orang mukmin yang sukses itu menjaga amanah dan janji mereka, firman Allah dalam al-Quran surat al-Mukminun dan al-Ma’arij ayat 32:
Artinya : “(Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka” (QS. al-Mukminun /23: 8).