Khutbah Jum’at: Momentum Tahun Baru Hijriah, Berhenti Sejenak Menghitung Diri
Khalifah Umar bin Khattab RA pernah mengucapkan kalimat yang sangat populer untuk menjadi renungan umat Islam.
“Hitunglah diri kalian sendiri sebelum kalian dihitung pada hari kiamat dan timbanglah amal kalian di dunia ini sebelum nanti ditimbang pada hari kiamat. Sesungguhnya kalian akan merasa ringan dengan bermuhasabah pada hari ini untuk menghadapi hisab kelak. Dan berhiaslah kalian (dengan amal saleh) untuk menghadapi hari pameran agung. Pada hari itu perbuatan kalian akan ditampilkan tidak ada yang tersembunyi sedikitpun.”
“Karena itu, selaku orang beriman, mari kita berhenti sejenak untuk menghitung diri, menimbang amal-amal yang telah kita perbuat pada tahun yang lalu dan memperbaiki serta menambah amal kebijakan pada hari-hari tahun baru hijriah ini,” harap Mustafa Kamil.
Seorang muslim menghitung kembali hablum minallah ibadah kita dengan Khalik yang harus menjadi perhatian dan dihitung oleh setiap orang beriman dari amal saleh dirinya sendiri pada tahun lalu, apakah ia termasuk orang yang dapat berbahagia karena telah mengisi dengan ketaatan di setiap hari, bulan ke bulan, dan pada setiap amal ibadah tahun yang lalu.
Menghitung diri juga dalam hal ibadah shalat, ibadah puasa, menunaikan zakat, ibadah haji, dan kurban, serta ibadah lainnya dengan sungguh-sungguh juga penuh ketaqwaan, atau bersedih menyesali diri bagi mereka yang banyak melalaikan diri dengan kenikmatan yang Allah berikan dan kemaksiatan, serta kedurhakaan kepada Allah, bahkan tidak mengindahkan syariat Allah dengan penuh rasa takut kepadanya.
Mustafa Kamil juga mengajak umat Islam merenungkan kembali, sudahkah rumah-rumah kaum muslim menjadi rumah yang menghidupkan sunnah Nabi saw, dengan segala aktivitas lantunan ayat suci Al-Qur’an dan pendidikan agama.
“Jika tidak, maka rumah kita terasa di dalam kuburan yang di dalamnya tidak ada ketenangan, bahkan dalam was-was, serta ketakutan yang kita rasakan,” ujarnya.
“Sekali lagi, dalam memperingati tahun baru 1445 hijriah, marilah kita introspeksi diri kita terhadap hubungan sesama manusia atau hablum minannas, apakah kita sudah melaksanakan hubungan yang baik dengan sesama manusia, adakah dalam hidup ini kita mengganggu mereka, mencaci mereka, ghibah kepada mereka dan lain sebagainya,” pungkas alumni Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala tahun 1991 ini. (IA)