Kisah Ahli Ibadah, Selama 220 Tahun Tak Pernah Maksiat, Tapi Mati dalam Keadaan Kafir
Barshisha lanjut bertanya, “Apa yang harus aku lakukan?”.
Iblis lalu menjawab dengan lantang, “Zina!”
Barshisha berkata, “Itu perbuatan terlarang, aku tidak akan melakukan perbuatan keji itu.”
Iblis lalu berkata lagi, “Bunuh orang mukmin!”
Barshisha menjawab tegas, “Aku tidak akan melakukan itu!”
Tak mau kalah, lalu Iblis berkata: “Minum khamar yang memabukkan, karena ini adalah yang paling ringan dan Allah akan mudah mengampunimu.”
Barshisha kemudian berkata, “Minum-minuman yang memabukkan juga sebuah larangan.”
Iblis kemudian berkata, “Minum sedikit saja dan jangan sampai engkau mabuk!”
Mulai luluh dengan bujuk rayu iblis, Barshisha lanjut bertanya, “Dimana aku akan melakukannya?”
Iblis menjawab, “Pergilah ke desa ini!”
Barshisha kemudian segera pergi menuju tempat yang disebutkan oleh pemuda ahli ibadah.
Di tempat tersebut, ia melihat sebuah warung yang menjual minum-minuman keras. Barshisha kemudian memesan dan menenggak satu gelas. Karena sebelumnya belum pernah minum, ia langsung setengah mabuk, ketagihan dan minta tambah hingga mabuk parah.
Melihat penjual warung bertubuh langsing dan cantik, Barshisha lalu berbuat zina. Setelah berbuat zina, Barshisha membunuh perempuan tersebut karena takut apa yang diperbuatnya akan diketahui orang.
Dalam keadaan seperti itu, Iblis menyamar sebagai suami perempuan penjual minum-minuman keras dan melaporkan kejadian tersebut kepada hakim dan masyarakat.
Barshisha pun akhirnya ditangkap beramai-ramai dan dihukum jilid sebanyak 80 kali karena minum khamar, 100 kali karena berzina, dan disalib sebab telah membunuh.
Dalam keadaan tersalib, Iblis muncul sebagai orang ahli ibadah yang pernah ditemuinya. Kemudian Iblis bertanya: “Bagaimana keadaanmu?”.
Barshisha kemudian menjawab, “Barang siapa menuruti ajakan jelek, maka inilah balasannya”.
Iblis lalu berkata, “Selama 220 tahun aku tersiksa karena ibadahmu, hingga aku menjerumuskanmu seperti ini. Namun apabila kamu ingin bebas, aku bisa membebaskanmu”.
Barshisha lanjut berkata, “Bagaimana caranya?”