Kisah Ahli Ibadah, Selama 220 Tahun Tak Pernah Maksiat, Tapi Mati dalam Keadaan Kafir
Iblis lanjut berkata, “Sujudlah kepadaku satu kali!”
Barshisha kemudian berujar, “Aku tidak dapat melakukan itu dalam keadaan tersalib seperti ini”.
Iblis lalu berkata lagi, “Sujudlah dengan Isyarah!”.
Barshisha pun sujud dengan Isyarah dan kufur kepada Allah SWT serta meninggal dunia tanpa membawa keimanan. Na’udzubillahi min dzalik.
Kisah ini diambil dari buku 101 Cerita Penegak Iman Peluhur Budi karya KH. Moch. Djamaluddin Ahmad (Pengasuh pondok pesantren Tambakberas) Jombang, Jawa timur terbitan Pustaka Al-Muhibbin.
Hikmah yang Bisa Diambil
Kisah ini menjadi pembelajaran bagi kita untuk tak mengusahakan diri kita sebaik mungkin menjauh dari segala larangan Allah SWT.
Jangan sekali-kali berpikir untuk sengaja berbuat maksiat karena nanti Allah SWT akan mengampuni dosa hamba-Nya. Sebab kita tidak tahu, apakah setelah melakukannya kita masih diberikan kesempatan bertaubat atau tidak.
Dan kita tidak tahu, apakah setelah berbuat maksiat apakah kita masih diberikan kesempatan hidup dan memperbaiki segalanya.
Selain itu, penting juga untuk kita memahami bahwa ibadah juga harus diimbangi dengan ilmu. Karena saat dibarengi dengan ilmu, keimanan dan ketaqwaan kita akan lebih kuat.
Membuat kita lebih memahami mana yang baik dan buruk dengan lebih jelas. Sehingga ketika godaan muncul, kita akan bisa menepis dan tidak terjerumus dengan hal itu.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita pada jalan yang lurus. Serta mendekatkan kita pada lingkungan yang baik dan orang-orang yang shalih. Aamiin ya rabbal alamiin.