Manfaatkan Dunia Untuk Bekal Akhirat
ACEH BASAR — Karakter dunia adalah manusia yang meninggalkannya atau dunia yang akan meninggalkan manusia.
Betapa banyak orang yang berangan-angan ingin memiliki harta yang melimpah, berjuang setiap hari untuk menggapai angan-angan tersebut, namun sebelum tercapai Allah telah mengambil nyawanya.
Betapa banyak mereka yang berangan-angan menjadi miliader dengan harta kekayaan tak terhitung, namun ketika hampir sampai pada fase tersebut Allah perintahkan dunia pergi darinya.
Hal itu akan disampaikan Pengajar pada Pesantren Dar Maryam Samahani, Aceh Besar, Ustaz Aiyub Rusli, dalam khutbah Jum’at di Masjid Al lkhlas Ie Alang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Jum’at, 31 Maret 2023 atau bertetapan 9 Ramadhan 1444 Hijriah.
“Kehidupan dunia adalah fase yang kita lalui setelah kehidupan di alam rahim dan sebelum kehidupan di alam barzah. Sejatinya, kehidupan dunia ini tujuannya tidaklah lain, kecuali untuk mempersiapkan kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak,” ujarnya.
Ustaz Aiyub menjelaskan, karakter dunia itu ada dua, sesuai firman Allah, “Kesudahan dari dunia itu hilang. Bisa jadi Anda yang tinggalkan nikmat dunia. Bisa jadi nikmat dunia meninggalkan Anda.” (Tafsir al-Qur’an al-Karim Surat Ali Imran 1/90, penjelasan untuk ayat 14).
Selanjutnya Allah berfirman, “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Q.S: Al-Dzariyat: 56).
“Karena itu, dunia penuh cobaan dan rintangan, gemerlapnya bisa mengalihkan perhatian manusia dari tujuan hidup yang sesungguhnya di alam fana ini. Itulah yang membuat manusia terlena, sehingga lupa tujuan akhir pengembaraannya menuju alam keabadian,” tegasnya.
Ustaz Aiyub menguraikan, dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi, Allah dan Rasul-Nya menyebutkan sifat dunia dengan beberapa sebutan, di antaranya, pertama, Allah memberitahukan, bahwa dunia ini senda gurau dan permainan.
Kemudian setelah itu Allah menjelaskan perbedaan kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu, serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Q.S: Al-Hadid: 20).