Manfaatkan Dunia Untuk Bekal Akhirat
Kedua, kehidupan dunia ini dinamakan dunia karena rendah dan hina, karena dunia dalam bahasa Arab artinya paling rendah atau hina. Kehidupan dunia yaitu sesuatu yang sedikit dan kecil, kehidupan yang penuh dengan syahwat dan fitnah. Akhir dari dunia adalah kefanaan dan kemusnahan.
Allah berfirman: “Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit”. (QS At-Taubah: 38).
Selanjutnya ketiga, Ustaz Aiyub menambahkan, dunia ini dilaknat oleh Allah. Artinya, apa saja yang melalaikan manusia dari ibadah kepada Allah, maka dia terlaknat. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya, orang berilmu, atau orang yang mempelajari ilmu.” (HR. Tirmidzi Nomor 2322)
Keempat, dunia diumpamakan seperti makanan yang dikonsumsi oleh manusia, kemudian setelah itu menjadi kotoran. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya makanan anak Adam (makanan yang dimakannya) dijadikan perumpamaan terhadap dunia. Walaupun ia sudah memberinya bumbu dan garam, lihatlah menjadi apa makanan tersebut akhirnya.” (HR Ibnu Hibban Nomor 2489)
Karena itu, tegas Ustaz Aiyub, Allah yang telah menciptakan dunia tidak pernah memuji ciptaan-Nya tersebut, sebagaimana pencipta senantiasa memuji apa yang dia ciptakan.
“Maka mengapa kita mesti berlomba-lomba dalam mengejar dunia yang akan kita tinggalkan dengan segala kemampuan dan pengorbanan. Sementara kita lupa dengan akhirat yangg merupakan tempat yang akan kita singgahi selama-lamanya,” pungkasnya. (IA)