Padang — Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-28 di Sumatera Barat resmi dibuka secara daring oleh Presiden Joko Widodo. Pembukaan MTQ dilakukan di Stadion Utama Nagari Sikabu Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (14/11) malam.
Presiden mengatakan, penyelenggaraan MTQ merupakan wujud keinginan kuat membumikannya Al-Quran dan menegakkan syiar Islam untuk memperkokoh nilai-nilai agama dan sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berbangsa.
Menurut Presiden, bagi kaum muslimin, Al-Quran merupakan sumber dan rujukan aktual sepanjang masa. Berisi nilai-nilai luhur yang universal yang sejalan dengan fitrah manusia yang hanif. “Al-Quran mengajak semua manusia untuk kerja sama dalam taqwa dan kebaikan,” ujar Presiden.
Dengan menjalankan Al-Qur’an, lanjut Presiden, kita patut meneladani pribadi Nabi Muhammad SAW, kepribadian dan kemuliaan ahklak yang bersumber dari Al-Quran, menebarkan kasih sayang, dan menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang menyakiti sesama. “Kita semua sebagai umatnya, harus meneladani kemuliaan ahklak Nabi tersebut,” lanjutnya.
Dikatakan Presiden, dalam MTQ ini akan tampil qori-qoriah, hafiz-hafizah, dan mufassir-mufassirah dari seluruh Indonesia. Generasi muda yang siap berkompetisi secara sehat, berkontribusi dalam membangun kualitas sumber daya umat yang unggul, kompetitif dan berkarakter Islam sebagaimana ahklak Rasulullah.
Dengan demikian, tandas Presiden, MTQ tidak semata-mata wahana untuk berlatih dan berlomba membaca Al-Quran tetapi jalan mengedukasi umat untuk semakin baik dan membumikan Al-Quran, mengajak kesadaran beragama yang humanis dan terbuka,” sebutnya.
“Dan yang sangat penting sebagai bentuk dakwah untuk menyempurnakan akhlak muslimin dan muslimat,” tandasnya.
“Saya yakin, dengan pemahaman keislaman yang semakin baik, tidak hanya akan memperkuat jati diri seorang muslim dan muslimat, tapi juga akan memperkokoh ukhuwah seperti diajarkan Rasulullah baik ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah maupun ukhuwah insaniyah, semangat persaudaraan dan kepeduliaan terhadap sesama sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad Saw,” sambungnya.
Sementara Menteri Agama Fachrul Razi dalam sambutannya mengatakan, MTQ tidak cukup hanya sebagai syiar Islam dan kesemarakan semata. “Al Quran harus difungsikan sebagai penuntun kehidupan umat, baik secara pribadi maupun masyarakat, sehingga terwujud kualitas kehidupan beragama yang semakin baik,” kata Menag.
Menag berharap MTQ menjadi pendorong semangat untuk membentuk generasi yang berkarakter Qurani. “Nilai sebuah MTQ bukan pada piala dan juara, Tapi pada muatan dakwah yang dipancarkannya,” ujar Menag.
Menag juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada sejumlah pihak atas
penyelenggaraan MTQ Nasional ke-28 ini.
“Secara khusus, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan lepada gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, beserta jajaran pemerintahan Provinsi Sumatera Barat dan Walikota Padang, atas segala dukungan dan lerjasamanya dalam mencapai kesuksesan penyelenggaraan MTQ Nasional Ke-28 di provinsi yang bemotto “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” Ini,” terang Menag.
Pembukaan MTQ dilanjutkan dengan defile kafilah dari 32 provinsi yang akan tampil pada 8 cabang MTQ, yaitu seni baca Alquran, qira’atal Quran, hafalan Al-Quran, tafsir Al-Quran, fahmil Al-Quran, seni kaligrafi Al-Quran, syarhil Al-Quran, dan cabang karya tulis ilmiah Al-Quran. (IA)