Perintah Syukur untuk Kebaikan Umat Manusia Sebagai Bentuk Ibadah
Ia menjelaskan, ciri-ciri hamba yang senantiasa bersyukur kepada Allah itu antara lain, pertama, mengakui dan menyadari bahwa Allah telah memberinya nikmat. Hamba yang bersyukur senantiasa menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah. Ia senantiasa menyadari bahwa hanya atas takdir dan rahmat Allah semata lah nikmat tersebut bisa diperoleh.
Kedua, orang bersyukur menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah. Sebaliknya mungkin di antara kita ada yang lebih suka dan lebih sering menyebut-nyebut kesulitan yang dihadapi dan mengeluhkannya kepada orang-orang, seperti halnya keluhan “Saya sedang sakit ini”, “Saya baru dapat musibah itu”, “Saya kemarin rugi sekian rupiah”, dan sebagainya.
Namun, sesungguhnya ciri orang yang bersyukur itu lebih sering menyebut-nyebut kenikmatan yang Allah berikan. Karena Allah Ta’ala berfirman “Dan nikmat yang diberikan oleh Rabbmu, perbanyaklah menyebutnya” (QS. Adh-Dhuha: 11).
Namun tentu saja tidak boleh takabbur (sombong) dan ‘ujub (merasa kagum atas diri sendiri).
“Ketiga, menunjukkan rasa syukur dalam bentuk ketaatan kepada Allah, sebagaimana Rasulullah yang sudah dijamin syurga oleh Allah selalu berada dalam ketaatan kepada-Nya,” pungkas Ustaz Syarifuddin. (Sayed M. Husen)