BANDA ACEH — Ramadhan 1442 Hijriah hanya tinggal menghitung hari akan terganti menjadi Syawal 1442 Hijriah.
Pergantian bulan puasa dengan bulan kemenangan Hari Raya Idulfitri, seyogyanya disambut dengan ibadah lebih banyak.
Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA mengatakan akhir Ramadhan ini sebagai penentuan berhasil atau tidaknya berpuasa selama satu bulan penuh ini.
Hal tersebut disampaikan Prof Farid ketika mengisi taushiyah program Serambi Spiritual, Rabu (5/5).
Pada program Serambi Spiritual kerja sama Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) dengan Radio Serambi Fam tersebut, Prof Farid membawakan tema “Ramadan Bulan Taubat”.
Pertarungan hampir finish
Akhir Ramadan merupakan akhir dari pertarungan, yakni pertarungan melawan hawa nafsu.
Jika akhir pertarungan berhasil, maka berhasil pertarungan dari hari pertama sampai pada hari ke-20.
Namun, menurut Prof Farid, masyarakat seakan lupa bahwa Ramadan hampir finish.
Semakin akhir Ramadan, semangat Muslim semakin tidak bersemangat beribadah, sedangkan pada 10 hari terakhir Ramadhan inilah penentuan.
“Satu hal yang sering dilupakan masyarakat, kalau dalam pertarungan, ini mau finish, sudah mengarungi 80 persen Ramadhan, tinggal 20 persen lagi untuk menentukan siapa pemenang,” kata Ketua ICMI Provinsi Aceh ini.
“Umumnya kita pada penghujung Ramadhan semangat kita sudah lambat, energi kita sudah habis di awal, sehingga tidak ada dorongan lagi,” tambahnya.
Takbir tanda kemenangan
Setelah menang dalam pertarungan melawan hawa nafsu, maka dilakukan takbir sebagai bentuk kegembiraan.
Takbir menjadi penyemangat agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Agar kiranya menjadikan pribadi yang mampu melawan hawa nafsu meskipun Ramadan telah selesai pada tahun tersebut.
Amal paling bagus bagi Allah SWT yakni amal yang semakin bertambah dan semakin baik daripada sebelumnya.
Ibadah tahun ini lebih baik daripada ibadah tahun sebelumnya dan seterusnya mengalami peningkatan.
Jika berhasil mendapatkan peningkatan, maka takbir menjadi penenang dan menjadi tanda Muslim berhasil melawan hawa nafsu.
“Allah SWT ingin menguji kita paling bagus amalnya, jika kita berhasil melawan hawa nafsu dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka diakhirnya kita bertakbir, takbir adalah tanda menang, menang melawan hawa nafsu,” pungkasnya.