Proteksi Diri dan Keluarga dari Judi Online, Jangan Tunggu Diblokir Pemerintah
INFOACEH.NET, ACEH BESAR — Seorang laki-laki muslim yang menjadi pemimpin dalam keluarga memiliki peran penting dalam memproteksi diri dan keluarga dari bahaya judi online.
Karena itu, seharusnya kita perlu banyak meluangkan waktu untuk keluarga, mengisi dengan berbagai kegiatan positif. Kemudian mengawasi dan memblokir seluruh bentuk situs atau aplikasi yang berbau judi online.
Kepala Madrasah Aliyah Pesantren Modern Al-Manar Ustaz Awaluddin SPdI MPd menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jum’at di Masjid Babul Iman, Gampong Lambheu, Kecamatan Darul Imarah, 19 Juli 2024 bertepatan dengan 13 Muharram 1446 Hijriah.
Menurut Ustaz Awaluddin, saat ini fokus kita bukanlah menunggu pemerintah memblokir seluruh situs perjudian. Hal itu mustahil mengingat situs dan aplikasi perjudian setiap hari semakin bertambah dan meregenerasi alamat aksesnya.
Apalagi munculnya teknologi VPN (Virtual Private Network) yang memungkinkan seseorang mengakses portal judi yang diblokir oleh pemerintah.
“Justru yang tak kalah penting adalah mengedukasi diri dan keluarga tentang keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan Rasulullah sekaligus kerugian dan dampak buruk dari berjudi online, serta ancaman bagi pelakunya kelak di akhirat,” tegasnya.
Ustaz Awaluddin menjelaskan, di masa sekarang ini, jika seseorang ingin mengakses perjudian secara online sangatlah mudah. Terdapat ratusan bahkan jutaan situs judi online yang masih bisa diakses masyarakat umum dan belum bisa dicegah secara maksimal oleh pemerintah.
Padahal di dalam Al-Qur’an jelas bahwa judi merupakan perbuatan yang haram, sebagaimana firman Allah:
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah: 90-91)