Ramadhan Semakin Dekat, Ini Empat Bekal yang Perlu Dipersiapkan
“Agar ibadah kita diterima, selain harus ikhlas, juga harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya kita tidak beribadah hanya sekadar ikut-ikutan, melainkan dengan ilmu yang benar,” tegas Ustaz Aiyub.
Ketiga, banyak memohon kemudahan dari Allah. Selain ilmu, kita juga harus menyadari bahwa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan baik, kita sangat membutuhkan pertolongan Allah.
Jika hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri, ibadah akan terasa berat dan sulit.
“Karena itu, hendaklah kita banyak bertawakal kepada Allah dan berdoa agar diberikan kemudahan dalam beribadah di bulan Ramadhan,” harapnya.
Do’a yang bisa kita panjatkan di antaranya “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, 3:255)
Juga do’a berikut : “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.” (HR. Tirmidzi No. 3233).
“Dengan banyak berdoa dan bergantung kepada Allah, insya Allah ibadah kita di bulan Ramadhan akan lebih ringan dan berkah,” kata Ustaz Aiyub.
Keempat, memperbanyak taubat. Bekal penting lainnya dalam menyambut Ramadhan adalah memperbanyak taubat dan istighfar. Semoga dengan bertaubat sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita bisa lebih bersih dari dosa dan lebih siap meraih keberkahan.
Allah Ta’ala berfirman : “Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur : 31)
Ustaz Aiyub menambahkan penjelasan ulama tentang syarat taubat yang diterima Allah adalah meninggalkan dosa tersebut, menyesali dosa yang telah dilakukan, dan bertekad kuat tidak mengulanginya. Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak manusia, maka harus diselesaikan atau dikembalikan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 14:61).
Inilah yang disebut dengan taubat nasuha, taubat yang tulus dan murni. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang yang bertaubat seperti orang yang tidak memiliki dosa.” (HR. Ibnu Majah, hadits hasan).