Rawat Konsistensi dan Semangat Ibadah Usai Ramadhan
Infoaceh.net, ACEH BESAR — Selama Ramadhan, umat Islam berlomba-lomba beramal saleh, namun jangan sampai Ramadhan berakhir, ibadah kita pun ikut berakhir.
Untuk itu, mari kita rawat konsistensi, istiqamah dan ibadah kepada Allah.
Dosen Universitas Teuku Umar (UTU) Dr Tgk Ismu Ridha MA menyampaikan hal itu dalam khutbah Idulfitri di Masjid Asy-Syuhada Lampanah, Kecamatan Indrapuri, Senin, 31 Maret 2025 bertepatan dengan 1 Syawal 1446 Hijriah.
Suatu ketika Rasulullah bersabda: Dari sahabat Tsauban dari Nabi berkata, “Sungguh aku mengetahui suatu kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan banyak kebaikan semisal Gunung Tihamah. Kemudian Allah menjadikan kebaikan-kebaikan tersebut menjadi butiran debu yang bertebaran.
Lantas Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, coba sebutkan sifat-sifat mereka pada kami supaya kami tidak menjadi seperti mereka sedangkan kami tidak mengetahuinya.”
Rasulullah berkata, “Adapun mereka adalah saudara kalian. Kulit mereka sama dengan kulit kalian. Mereka menghidupkan malam (dengan ibadah) seperti kalian. Tetapi mereka adalah kaum yang jika bersepian mereka merobek-robek syariat dan bermaksiat pada Allah.” (HR Ibnu Majah nomor 4245).
Karena itu, Tgk Ismu Ridha menjelaskan, orang yang istiqamah dan konsisten adalah orang yang paling bahagia. Ada orang atau tidak ada orang sama saja. Allah Maha melihat, orang memuji ataupun orang tidak memuji, sama saja, Allah Maha Mencintai hamba-Nya yang berbuat kebaikan.
“Orang yang istiqamah tidak akan sibuk dengan penilaian orang. Orang yang istiqamah hanya sibuk dengan penilaian Allah semata. Sesungguhnya orang menghormati kita bukan karena kebaikan dan kehebatan kita. Kita dihargai manusia karena Allah menutup aib kita. Allah menutup maksiat, keburukan dan kekurangan kita. Banyak orang yang bangga dengan topengnya, padahal isinya busuk,” urai alumni Yarmouk University Jordania ini.
Menurut Tgk Ismu Ridha, jika kita perhatikan, betapa di Nanggroe Aceh yang amat kita cintai ini, kita patut khawatir dengan fenomena-fenomena degradasi moral dan kemaksiatan yang semakin tumbuh subur.