Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Seringkali Manusia Lupa Diri Ketika Allah Beri Sedikit Kelebihan

Wakil Dekan MIPA Universitas Syiah Kuala Dr Rer Nat Ilham Maulana SSi

Aceh Besar — Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Rer Nat Ilham Maulana SSi menjadi Khatib pada Jum’at (28/10/2022) di Masjid Al-Ikhlas Lembaga Administrasi Negara (LAN), Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Ia memulai khutbah dengan kisah petinju legendaris dunia, Muahammad Ali, yang sebelum masuk Islam bernama Classius Clay.

“Prestasi tinjunya yang luar biasa dan melegenda ini ternyata pernah membuatnya berpikir, dialah yang terhebat dan terbesar, sehingga ungkapan ini sering muncul dari mulut Muhammad Ali, setiap wartawan menginterviewnya,” ujarnya.

“I am the greatest (akulah yang terhebat),” kata Muhammad Ali setiap ditanyai wartawan.

Di usia tua, qadarullah, Muhammad Ali, menderita penyakit Alzheimer dan Parkinson, yang menyebabkan seseorang sulit mengontrol organ tubuhnya, sehingga seluruh tubuhnya akan bergetar hebat, termasuk juga lidahnya. Praktis, Muhammad Ali kesulitan bergerak, bahkan kesulitan berbicara.

“What is the most beautiful thing happened in your life? (Apa hal terindah yang terjadi dalam hidupmu),” tanya seseorang pada Ali di saat ia sudah menderita penyakit tersebut.

Secara mengejutkan, Ali menjawab: This disease (penyakit ini). Selanjutnya Ali menjelaskan, penyakit inilah yang menyadarkannya, bahwa ia sama sekali bukan yang terhebat, semua kekuatannya dianugerahkan oleh Allah dan sama sekali bukan miliknya pribadi.

Ali merasa, Allah menegurnya dengan keras melalui penyakit ini, sehingga ia sadar, jangankan untuk memukul orang, sekarang bahkan ia tak mampu berbicara lancar.

“Ali bersyukur, bahwa Allah memberinya kesempatan untuk bertaubat dari keyakinan keliru dengan merasa paling hebat. Ali juga bersyukur kembali menyadari bahwa Allah-lah yang Maha hebat, Maha besar, Allahu Akbar,” kata Ilham Maulana.

Dari kisah itu, kemudian Ilham Maulana mengungkapkan, bahwa kehebatan, kecantikan, kekayaan, dan berbagai nikmat dari Allah justru seringkali membuat manusia lupa diri, sehingga menjauhkannya dari jalan lurus Ilahi.

Padahal, sejak awal Allah telah mengingatkan manusia, bahwa rasa pongah manusia akan terjadi kembali dalam setiap generasi manusia, dari dulu hingga sekarang. Salah satu gambaran kesombongan tersebut dinukilkan Allah SWT dalam Surat Fussilat ayat 15:

“Maka adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, ‘Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?’ Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami.”

Menurut Ilham Maulana, kecenderungan manusia merasa hebat, menjauh dari konsep penghambaan, setiap saat ia merasa tercukupkan sangat besar, apalagi Allah mengizinkan Iblis dan semua setan yang bersamanya untuk menggoda manusia menuju ke sana. Fenomena ini Allah sampaikan secara tegas dalam Alquran, surat Al-‘Alaq ayat 6-7: “Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup.”

Oleh karena itu, dia mengingatkan, untuk tidak pernah lupa, setiap segala sesuatu yang dimiliki seseorang, baik harta, ilmu, jiwa, raga dan lain sebagainya adalah titipan dari Allah.

Maka satupun di antara kita tidak boleh merasa memiliki itu semua, karena kita semua hanya dititipi oleh Allah.

“Di sisi lain, keyakinan dan filosofi ini juga akan memberikan kepuasan tersendiri bagi setiap individu, karena ia merasa hanya sebagai hamba dan tidak terlalu terbebani dengan target-target pencapaian secara materi selama hidup di dunia,” ujarnya.

Ilham Maulana mengakhiri khutbahnya dengan mengatakan, “Ketika beberapa di antara nikmat yang dititip tersebut ditarik kembali oleh Yang Maha Kuasa, hal itu juga tidak akan membuat orang tersebut bersedih, karena ia tidak merasa memilikinya. Maka mudah baginya untuk berucap Inna lillaahi wainna ilaihi raaji’un”. (IA)

Lainnya

Resmi! Indonesia Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia, Selanjutnya Bersiap Lawan Jepang
Pesta kembang api meriahkan malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kamis malam (5/6/2025)
Presiden Prabowo Subianto secara resmi melepas keberangkatan ekspor perdana jagung sebanyak 1.200 ton dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ke Kuching, Malaysia, pada Kamis, 5 Juni 2025. (Foto: BPMI Setpres)
PT Hutama Karya memberi diskon tarif sebesar 20 persen di ruas Tol Sibanceh selama libur Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dan masa libur sekolah tahun 2025.
Prabowo Bertemu Wakil PM Australia Richard Marles, Bahas Apa?
Indonesia naik peringkat tiga setelah menang 1-0 atas China
Jokowi Kena Alergi Usai dari Vatikan, Ajudan Bantah Sakit Serius: Bukan Autoimun atau SJS
Detik-detik Pembaca Doa Acara Panen Jagung Prabowo Tertimpa Bendera
Korupsi Chromebook, Kejagung Cekal Tiga Eks Stafsus Nadiem Usai Mangkir dari Pemeriksaan
Mimpi ke Piala Dunia Sirna, Pemain China Lesu saat Tinggalkan GBK
Usai Indonesia Kalahkan China, Prabowo: Kita Bersyukur, Tapi Masih Ada Tantangan Lawan Jepang
Pengamat kebijakan publik Aceh Dr Nasrul Zaman
Prabowo Utus Dasco Temui Megawati, Bawa Pesan Rahasia dan Balasan Petuah Pancasila
Gol Penalti Ole Romeny Antar Indonesia Unggul 1-0 Atas China
Penyelamatan Kelas Dunia Emil Audero Gagalkan Gol China di SUGBK
Australia Hajar Jepang, Indonesia Batal Lolos Langsung ke Piala Dunia
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menjamin stok dan distribusi LPG 4 dalam kondisi aman di Aceh saat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Muhammad Diwarsyah melakukan pemukulan beduk sekaligus melepas peserta pawai Takbiran Idul Adha 1446 H/2025 M di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Kamis malam (5/6/2025)
Warga menuntut pembagian uang meugang yang menyebabkan pintu gerbang Pendopo Gubernur Aceh roboh pada Kamis (5/6/2025). (Foto: For Infoaceh.net)
Perempuan di Mekkah punya tradisi khusus saat para jamaah hendak wukuf. Mereka mendatangi Masjidil Haram untuk beribadah atau disebut Yaumul Khulaif. (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks