Terbayang Bidadari Surga Saat Taubat, Tarawih dan Puasa
Minimal kita berusaha merenungi dan meresapi setiap bacaan yang dilafalkan ketika shalat.
Melirik jawaban Imam An-Nawawi tersebut, penulis sedikit berkomentar. Memikirkan sesuatu yang buruk memang dimakruhkan.
Namun beda halnya memikirkan nikmat pemberian Tuhan, tak terkecuali seorang bidadari.
Terbayang mereka di rakaat ke-12 kadang-kadang dianjurkan untuk menghilangkan rasa ngantuk pada diri seorang pemuda yang masih lajang. Hanya sebatas komentar.
Lalu bagaimana jika terbayang bidadari itu terjadi saat kita berpuasa. Sah-kah atau batal-kah puasanya?, berkurang atau bertambah-kah pahala puasanya?.
Dalam salah satu hadits, Rasulullah pernah menjelaskan tentang salah satu anugerah di surga yang diberikan kepada orang berpuasa. Anugerah tersebut tak lain tak bukan akan dinikahkan dengan para bidadari dalam tenda mutiara yang megah.
Terbayang akan hal tersebut saat berpuasa tidaklah membatalkan puasa. Jumhur ulama fiqih sepakat bahwa membayangkan bidadari tidak membatalkan puasa, tapi tetap mengurangi pahala puasa jika ada kesengajaan untuk membayangkannya.
Beda halnya dengan terbayang atau terkhayal secara tidak sengaja. Maka khayalan seperti ini dianggap sebagai sesuatu yang terjadi di luar kehendak karena terlintas dalam pikiran dan tidak mungkin untuk ditolak.
Bahkan menurut penulis, itu bagian daripada nikmat Allah SWT kepada hamba-hambanya yang masih lajang.
Sebagai kesimpulan akhir, guru kami Abu Syukri Daud Pango pernah menyampaikan bahwa “Semua itu tergantung kepada kondisi batin seseorang”.
Kemudian beliau melanjutkan sambil melirik kepada kami dan kawan di samping, “Tapi khususnya kepada yang masih lajang di saat bertawajuh dan beribadah lainnya agar tidak terlalu bertafakur kepada bidadari surga, karena khawatirnya terbawa kepada bidadari dunia”.
Sontak ungkapan tersebut disambut dengan tertawa oleh para jamaah yang sudah berkeluarga.
Pesan yang berbalut humoris itu tentu sangat menyentuh. Karena kita tidak perlu membayangkan bagaimana rasanya bersama mereka.
Karena mereka memang sulit untuk dibayangkan. Karena itu, yang lebih penting untuk kita pikirkan adalah bagaimana caranya bisa mendapatkan bidadari? Mahar apa yang telah kita siapkan untuk menikahi bidadari.