Tiga Pilar Islam Wajib Diimplemetasikan: Aqidah, Syariah dan Muamalah
Kemudian dia bertanya lagi, “Kini beritahu aku tentang iman.” Rasulullah menjawab, “Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir dan beriman kepada Qadar baik dan buruknya.”
Selanjutnya orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah bertanya kepada Umar, “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku (Umar) menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui,” Rasulullah lantas berkata, “Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian,” (HR. Muslim).
Selanjutnya Ustadz Gunawan Adnan menguraikan elemen syariah (norma atau hukum). Ajaran pokok agama Islam yang kedua adalah terkait dengan elemen syariah. Aspek inilah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablum-minallah), sesama manusia (hablum-minannas) dan hubungan manusia dengan alam semesta (hablum-minal’alamin).
Menurutnya, secara etimologis, syariah berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti “jalan”. Sedangkan secara terminologis syariah bermakna jalan hidup yang ditentukan oleh Allah sebagai panduan untuk menjalankan kehidupan di dunia menuju kehidupan akhirat yang selamat sejahtera.
“Panduan yang dimaksud adalah sumber hukum Islam yang berasal dari Al-Quran, sunnah, sampai ijtihad para ulama,” ujar Ustadz Gunawan Adnan.
Menurut tulisan ilmiah terbitan Digilib IAIN Kendari, kutipnya, ruang lingkup yang terkandung dalam elemen syariah mencakup hukum ibadah, muamalah dalam hal tukar menukar harta, munakahat dalam hubungan berkeluarga, siasah (politik) dalam konteks bermasyarakat, hingga jinayat yang menyangkut pidana.
Lebih lanjut Ustadz Gnuawan Adnan menguraikan elemen muamalah (perilaku/akhlak). Adapun elemen terakhir dan tidak kalah penting adalah ajaran terkait perilaku atau akhlak. Akhlak ini sendiri merupakan sikap-sikap atau pola perilaku manusia yang merupakan refleksi dan hasil dari kesuksesan dari implementasi atau pengamalan dua aspek sebelumnya yakni, aqidah dan syariah.
Pentingnya pendidikan akhlak dalam ajaran Islam tergambar dari sabda Rasulullah dalam haditsnya, “Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw ditanya tentang penyebab utama yang dapat memasukkan (seseorang) ke dalam surga. Beliau menjawab, “Bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia.” (HR. Tirmidzi).