Banda Aceh — Dewan Dakwah Aceh bekerja sama dengan Baitul Mal Aceh memberikan pendampingan syariah bagi muallaf di Hermes One Hotel, Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai 28-29 November 2020 diikuti 40 orang muallaf dan dibuka oleh Kepala Baitul Mal Kota Subulussalam, Ustadz Sabaruddin, S.Pd.I.
Ketua Panitia Pelaksana Zainal Abidin, SH Sabtu (28/11) mengatakan sebanyak 40 orang muallaf yang mengikuti kegiatan tersebut dengan kategori paling lama tiga tahun menjadi muallaf.
Zainal Abidin menjelaskan program pendampingan syariah bagi para muallaf bertujuan mengajari mereka tentang tata cara membaca Al-Quran secara baik, dan benar sehingga mampu membaca Al-Quran menurut aturan ilmu tajwid.
Selain itu mengajarkan tentang aqidah dan ibadah praktis, khususnya tata cara wudhu’ dan salat menurut tuntunan sunnah.
Materi yang diajarkan diantaranya wawasan keislaman, ibadah mahdhah (thaharah, salat, puasa, dll) yang mencakup teori dan praktek serta metode membaca al-Quran.
“Mengingat waktu pelaksanaan hanya selama dua hari, maka target yang ingin dicapai tidaklah muluk-muluk. Utamanya peserta tahu dan mampu membaca Al-Quran secara baik dan benar. Juga tahu dan mampu melaksanakan wudhu’ dan salat sesuai Sunnah Nabi SAW. Selain itu peserta mengerti dan memahami hakikat Iman dan Islam dalam Aqidah yang benar,” sebut Zainal Abidin.
Ia berharap program ini dapat dilaksanakan pada setiap tahunnya mengingat kemampuan muallaf masih di bawah rata-rata.
“Kami berharap ke depannya Baitul Mal Aceh dapat menyusun program pendampingan muallaf itu secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Waktu pelaksanaannya pun minimal sebulan dengan memfasilitasi kebutuhan para muallaf. Dengan demikian mareka akan lebih fokus dalam belajar dan target agar mereka paham ibadah fardhu ain dapat tercapai,” kata Zainal Abidin.
Kepala Baitul Mal Kota Subulussalam Ustadz Sabaruddin, S.PdI mengajak para peserta serius dan sungguh-sungguh mengikuti materi yang disampaikan dalam kegitan tersebut.
Menurutnya, kegiatan pendampingan syariah ini sangatlah berguna sebagai bekal para muallaf dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal beribadah.
“Yang terpenting janganlah merasa rendah diri dengan status muallaf, sebaliknya bangga sebagai seorang muslim. Karena tidak menutup kemungkinan apabila serius dalam belajar, banyak juga dari muallaf yang menjadi ustadz. Ayah saya juga dulunya seorang muallaf,” ungkap Ustadz Sabaruddin menyemangati para muallaf.
Ia menambahkan selama ini Baitul Mal Kota Subulussalam juga memprogramkan kegiatan kajian rutin (kantin) untuk para muallaf dengan mendukung anggaran konsumsi.
“Kami berharap Dewan Dakwah juga dapat ambil bagian dari program tersebut. Dengan demikian para muallaf akan terus meningkat pengetahuan keislamannya dan silaturrahmi pun akan makin erat,” pungkas Ustadz Sabaruddin. (IA)