Tsumamah bin Utsal dan Keteladanan Rasulullah Memuliakan Lawan
Selama tiga hari Rasulullah berjumpa di masjid dengan Tsumamah, selalu saja beliau ulangi pertanyaan yang sama, dan selalu pula Tsumamah memberikan jawaban yang sama, dan akhirnya Rasulullah meminta untuk dilepaskan ikatan Tsumamah, setelah terlepas beliau mandi dan balik lagi berjumpa dengan Rasulullah dan menyatakan diri masuk Islam.
Ustaz Edi Saputra menambahkan yang kedua, kecintaan Tsumamah kepada Islam. Apa yang Tsumamah lakukan setelah masuk Islam? Beliau berangkat ke Mekkah melakukan umrah, dan mengumumkan ke penduduk Quraisy bahwa, “Sejak sekarang hingga masa yang akan datang, tidak akan ada lagi, walau sebutir gandum, yang dipasok dari negeri Yamamah ke Mekkah, kecuali setelah ada ACC (accepted) dari Rasulullah.” Ketika itu gandum untuk kota Mekkah satu-satunya dipasok dari Yamamah.
Merasa kekurangan gandum, akhirnya tokoh-tokoh Quraisy yang ada di Mekkah, mengirim surat iba ke Rasulullah, memohon untuk menyetujui pengiriman gandum ke Mekkah kembali.
Ustaz Edi Saputra menambahkan yang ketiga, nilai kemanusian yang hilang dari peristiwa Gaza. Apakah Rasulullah memenuhi permintaan kafir Quraisy ini? Jawabannya, ya. Kenapa dipenuhi oleh Rasulullah, bukankah mereka orang kafir, bukankah mereka baru saja memerangi Rasulullah di bulan Syawal tahun 5 Hijriah yang lalu pada perang khandak.
“Itulah sikap kemanusian, seharusnya dia tidak dikaitkan dengan peperangan. Inilah salah satu sifat keteladanan dari kepemimpinan Rasulullah, yang tidak dimiliki banyak orang, tidak dimiliki oleh negara Zionis Israel sekarang, yang menyiksa saudara-saudara kita di Gaza dengan cara menyita bantuan makanan,” pungkas Ustaz Dr Edi Saputra. (Sayed M. Husen)