Ulama Aceh Sepakat Imunisasi Polio Diperbolehkan Secara Syar’i
BANDA ACEH – Ulama Aceh sepakat secara syar’i memperbolehkan pelaksanaan imunisasi polio kepada anak demi kesehatan
Hal ini seperti dikatakan Ulama Kharismatik Aceh Tgk H Nuruzzahri Yahya menyebutkan imunisasi dibolehkan secara syar’i. “Imunisasi atau vaksinasi, dibolehkan secara syar’i,” sebut Tgk H Nuruzzahri atau akrab disapa Waled Nu, Jum’at (9/12/2022).
Lebih lanjut, Waled Nu menjelaskan telah ada Fatwa MUI yang membolehkan imunisasi.
“Fatwa MUI menyebutkan ajaran Islam mendorong umatnya untuk senantiasa menjaga kesehatan, melalui upaya pencegahan (preventif) agar tidak terkena penyakit,” kata ulama kharismatik itu.
Salah satu upaya tersebut adalah melalui imunisasi.
Dukungan program program pemerintah dalam menanggulangi KLB Polio di Aceh, juga disampaikan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).
“Kami mendukung pelaksanaan imunisasi untuk anak-anak Aceh, demi wujudkan generasi yang sehat, kuat, dan tidak membebani diri serta keluarganya,” ujar Ketua Pengurus Besar (PB) HUDA Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop di Banda Aceh.
Dikatakannya, pihaknya paham memang tidak mudah mengkomunikasikan ini ke masyarakat. Namun ia sudah mendapatkan gambaran informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
“Semoga dengan ikhtiar kita bersama-sama, Aceh bisa terbebas dari bencana wabah berbahaya ini dan anak-anak kita dapat terlindungi dari virus berbahaya ini,” harap Ketua PB HUDA.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif dalam penjelasannya kepada peserta yang hadir menyebutkan, pemberian imunisasi Polio tetes kepada anak-anak di Aceh melalui kegiatan Sub-Pekan Imunisasi Nasional ini dilakukan sebagai respon terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Aceh, khususnya setelah ditemukan anak yang terkena Polio di Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie.
Kondisi KLB polio di Aceh, butuh respon yang cepat dari semua pihak. Penanggulangan wabah polio ini membutuhkan imunisasi tambahan polio dengan cakupan minimal 95% dalam waktu singkat.
“Analoginya, bila ada 100 anak, maka minima 95 anak harus diberikan imunisasi tambahan polio, baru dikatakan imunisasi berhasil,” ujar Hanif memberi tamsilan.