Ulama Dayah di Lhokseumawe Tulis Kitab Berbahasa Arab Setebal 400 Halaman
“Selama ini saya sering mendapat informasi ulama-ulama dayah dan santri yang menulis. Tapi sayangnya belum ada perhatian maksimal dari stakeholder terkait untuk menerbitkan karya-karya mereka,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Zulkhairi berharap ke depan agar Dinas Pendidikan Dayah Aceh dapat menjadikan penerbitan karya-karya santri atau ulama dayah sebagai salah satu program unggulan.
Di kampus-kampus dosen difasilitasi dan dibiayai menghasilkan karya, seharusnya perhatian serupa juga diberikan untuk kalangan santri dan ulama dayah. (IA)