Umat Islam Harus Radikal Tegakkan Tauhid, Tak Ada Toleransi dalam Iman dan Akidah
Menurut paham mereka kitab suci tidak lagi relevan dijadikan pedoman dalam beragama di zaman sekarang, dimana informasi bisa diakses dengan luas dan ajaran agama dari kitab suci Al-Qur’an dianggap sebagai keilmuan yang telah usang. Hal ini tentu menyimpang dari kebenaran yang kita harusnya yakini.
Ustaz Asyraf Muntazhar menjelaskan, di antara orang-orang berpaham liberal, ada juga yang berusaha untuk mendegradasi kesahihan ajaran Islam dengan menyamakan intisari dari semua agama yang ada dan menganggap bahwa semua agama adalah benar.
Mereka berpendapat, intisari dari beragama adalah nilai-nilai kebaikan dari agama itu sendiri, namun meninggalkan hal-hal fundamental dalam beragama, yaitu keimanan kepada yang ghaib, percaya kepada keesaan Allah, mengimani kerasulan Nabi Muhammad Saw, berpegang teguh kepada kitab suci Al Qur’an, mempercayai adanya malaikat dan lain sebagainya.
“Upaya ini dikenal juga sebagai pluralisme agama, yang sangat jauh bertentangan dengan apa yang seharusnya kita yakini sebagai seorang muslim yang taat, bahwa satu-satunya agama yang benar di sisi Allah Swt adalah Islam, dan selain itu tidak diterima sebagai ajaran agama yang benar.” tagasnya.
Ustaz Asyraf Muntazhar menambahkan, bahwa fenomena-fenomena ini terjadi akibat kurangnya upaya penguatan akidah kita. Islam merupakan agama yang fleksibel dan tidak terikat dengan waktu dan tempat.
“Yang menjadi tantangan adalah, sejauh mana kita bisa memaknai Islam yang suci dan murni, berpegang teguh kepada Al Qur’an dan sunnah, namun terus beradaptasi dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, sehingga upaya penguatan akidah dan pendalaman terhadap isu-isu keislaman akan selalu relevan dan menarik dipelajari oleh semua kita,” pungkasnya. (Said M Husen)