Banda Aceh — Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Aceh ke-14 di Hotel Grand Aceh Syariah Banda Aceh, pada (25-27/12) telah memilih pucuk pimpinan untuk periode 2020 – 2025.
Untuk posisi Rais Syuri’ah PWNU Aceh terpilih kembali Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu). Begitu juga dengan Ketua Tanfidziyah kembali dipercayakan kepada Tgk H Faisal Ali (Lem Fsisal).
Ketua Syuri’ah PWNU, Tgk H Nuruzzahri Yahya berpesan agar para kader NU dapat mengembangkan diri dan menjaga identitas dan agama dengan baik.
“NU adalah lembaga yang besar di Indonesia ini, peran kita dan sinergi sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan beragama di tengah masyarakat,” jelas Waled Nu.
Senada dengan hal itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali mengajak kader NU Aceh untuk membagun ukhwah dan kebersamaan, guna membangun agama dan negara tercinta.
“Tanfidziyah pasti harus menjalankan amanah dari Syuri’ah, dan komitmen itu tetap kami jaga dalam pelaksanaan tugas di NU, baik dengan suka maupun duka untuk mewujudkan visi misi lembaga,” ungkap Lem Faisal.
Sebelumnya, Ketua PBNU KH Marsyudi Syuhud menyampaikan, bahwa Nadhlatul Ulama didirikan oleh para kyai-kyai di pesantren sebelum Indonesia merdeka.
“Para ulama terdahulu memimpikan untuk bisa mendirikan negara, yang ketika itu belum ada negara, kemudian lahirnya Indonesia, dan peran para ulama atau para Nadhiyin disini begitu besar dan penting,” katanya.
Marsyudi juga meminta pengurus NU terus aktif berdakwah ditengah masyarakat dan menyebarkan pesan-pesan moral dalam rangka menjaga dan mengawal bangsa ini dengan baik sesuai titah ulama dan agama. (IA)