Tgk H Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu
Banda Aceh — Pimpinan Dayah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ummul Ayman Samalanga, Tgk. H Nuruzzahri Yahya yang akrab disapa Waled Nu menegaskan bahwa Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bukanlah rekayasa dan sudah ada di depan mata dengan banyaknya korban yang terinfeksi.
Ulama kharismatik Aceh, yang akrab disapa Waled Nu ini mengatakan, Covid-19 saat ini sudah mengajak perang dengan manusia, sehingga masyarakat jangan lalai dan wajib mematuhi protokol kesehatan untuk melawan wabah tersebut sekaligus mencegah penularannya.
Hal itu disampaikan Waled Nu yang juga pimpinan Dayah (Pondok Pesantren) Ummul Ayman menyusul meningkatnya kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah, terutama di Aceh yang dalam dua pekan terakhir kasusnya melonjak signifikan.
“Pertama sekali kita harus yakin bahwa virus Corona itu makhluk Allah SWT. Tak akan memberikan mudharat sedikitpun, kalau tidak karena seizin dan kehendak Allah itu sendiri,” kata Waled Nu dalam maklumatnya yang disampaikan melalui video yang kemudian beredar di media sosial, Rabu (5/8).
Rais Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh ini mengajak semua muslim memohon perlindungan, bertawakal dan menyerahkan diri kepada Allah, agar terhindar dari virus Corona yang disebutnya sebagai “kejahatan”.
“Kedua, kita selaku hamba yang serba kekurangan, dalam syariat pun diimbau bahkan diharuskan dan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengantisipasi, mengurangi, terhindar dan terjangkit penyakit, lebih-lebih penyakit menular, karena berusaha memelihara diri menurut Rasulullah merupakan salah satu obat utama, daripada harus berobat sesudah sakit,” terang Waled Nu.
“Oleh karena itu, maka kini sudah saatnya ayah, ummi dan murid-murid Ummul Ayman dan warga Nahdliyin di mana saja berada. Virus Corona ini sudah mengajak perang dengan kita semua. Maka jangan lalai, selain kita berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan yang timbul dari makhluk Allah itu, mari kita berusaha semaksimal mungkin, dengan apa daya yang ada pada diri kita,”.
Dalam melawan virus Corona, Waled Nu, mengajak masyarakat menaati protokol kesehatan dan petunjuk ahli kesehatan. “Apabila berhubungan dengan penyakit kita harus percaya dengan ahli kesehatan atau ahli yang paham penyakit tersebut,” tukasnya.
Ulama yang dijuluki sebagai ‘ayahnya anak yatim’ ini mengingatkan bahwa Covid-19 menular lewat cairan tubuh atau droplet yang keluar lewat ludah, mulut, hidung, bahkan sentuhan tangan.
“Maka diimbau dan diserukan selalu kita pakai masker baik dalam percakapan atau dalam kegiatan bersama-sama, untuk mengantisipasi dari orang lain atau kadang dari kita yang bawa virus,” sebut Waled Nu.
Covid-19, lanjut Waled Nu, bisa terserang tanpa gejala pada orang yang memiliki daya kekebalan tubuh. Orang sudah terkena corona, walaupun tidak sakit, bisa menularkan ke orang lain. “Kalau virus Corona ada di tubuh kita, kita menjadi kurir pembawa penyakit, maka untuk tidak membawa penyakit dari kita, kita wajib pakai masker.”
Selain itu, Waled Nu juga mengingatkan pentingnya menjaga jarak fisik atau physhical distancing dan menghindari keraiaman. “Jangan anggap enteng dan remeh,” ujar ulama kelahiran Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen tahun 1951.
Ulama yang juga Rais Syuriyah PWNU Aceh tersebut mengajak masyarakat Aceh untuk mengikuti petunjuk ahli kesehatan, karena Covid-19 ini berhubungan dengan penyakit. Apabila berhubungan dengan penyakit, maka harus percaya dengan ahli kesehatan atau ahli yang paham penyakit tersebut.
Dalam syariat pun menurut Waled Nu diimbau bahkan diharuskan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengantisipasi, mengurangi, menghindari terjangkit dari penyakit, terutama penyakit menular. “Karena berusaha memelihara diri menurut Rasulullah, merupakan salah satu obat utama dari pada harus berobat sesudah sakit,” tegas Waled Nu.
Selain itu tak kalah penting adalah meningkatkan daya tahan tubuh, imun tubuh dan kekebalan tubuh dengan makanan yang bergizi.
“Insya Allah, kalau tubuh kita kuat maka penyakit ini akan mudah teratasi,” pungkasnya. (IA)