Waled Rusli: Islam Mencela Hidup Boros dan Mewah
“Mereka tergoda dengan kehidupan yang dilihat dari kehidupan kaum barat. Inilah kehidupan banyak manusia di era kekinian, lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan mewah daripada hidup sederhana yang diajarkan oleh agama kita sendiri,” tegas Waled Rusli, panggilan akrab, Tgk Rusli Daud.
Agama sangat menginginkan umatnya menjalani kehidupan yang baik jauh dari kehidupan glamor dan kemewahan, agama melarang membuang buang harta pada tempat yang tidak perlu atau berlebih-lebihan pada belanja.
Dalam Al Qur’an Allah banyak memberi pesan agar dalam memenuhi kebutuhan hidup dijalankan secara sederhana dan bersahaja, tidak boros dalam pengeluaran rupiah, sedang-sedang saja.
Ia menegaskan, pemborosan pada belanja bisa mengakibatkan ekonomi seseorang terguncang, berpotensi terjadinya kelumpuhan ekonomi, melahirkan banyak pengemis, tindakan kriminal dan penyimpangan, terlantarnya orang-orang yang menjadi tanggungan.
Begitu pula bila sebuah negara melaksanakan kebijakan ini, maka anggarannya akan membengkak, malah akan mengalami kebangkrutan, tidak akan sanggup lagi menjalani program-program prioritas kerakyatan.
Sebuah negara tidak akan mampu bertahan dalam situasi ekonominya sulit.
“Hal-hal yang dilarang oleh Allah yang berkaitan dengan pengelolaan harta atau uang, selain kegiatan penimbunan harta. Allah juga melarang adanya pemborosan. Allah tidak menyukai orang-orang yang kikir lagi bakhil dan Allah juga tidak menyukai orang-orang yang melakukan pemborosan. Sikap boros misalnya, disamakan dengan perumpamaan bahwa boros adalah saudaranya setan,” pungkas Waled Rusli. (IA)