Zakat Fitrah Menyempurnakan Kekurangan Ibadah Puasa Ramadhan
Namun, menurut Muhammad Yasir, munculnya kewajiban zakat fitrah bukan karena masalah itu. Yusuf Qaradhawi menulis dalam Fiqhu al-Zakat, zakat fitrah diwajibkannya karena berakhirnya bulan Ramadan yang dibolehkan berbuka.
Syaikh Muhammad bin Qasim al-Ghazi dalam Fath al-Qarib al-Mujib berkata sama, karena terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadan.
Dalam zakat harta yang dikeluarkan adalah hak orang lain pada harta itu. Sedangkan dalam zakat fitrah yang dikeluarkan adalah untuk membayar diri atau badan setiap orang.
Nabi bersabda, “Wajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan, kepada orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki, perempuan dari kaum muslimin”. (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam sejarah, urai Muhammad Yasir, zakat fitrah pertama kali disyariatkan pada tahun kedua hijrah, berbarengan dengan diwajibkannya puasa Ramadan. Tujuannya, untuk memberi makan kepada orang-orang miskin di hari raya.
“Inilah hikmah tertinggi zakat fitrah yang bersifat konsumtif,” ujarnya.
Makanan yang dikeluarkan untuk membayar zakat fitrah adalah kurma atau gandum untuk konteks di masa Nabi tinggal.
Ibnu Umar berkata, “Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan, satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum” (HR Bukhari dan Muslim). Makanan inilah yang membuat tertawa orang miskin di hari raya.
“Hikmah ini terus menggelinding ke seluruh penjuru dunia dengan beragam makanan pokok masing-masing. Di Indonesia, makanan pokok yang wajib dibayarkan untuk zakat fitrah adalah beras sebanyak 3,5 liter atau 2,8 kg. Pada hari raya dapat dipastikan seluruh penduduk muslim Indonesia dalam keadaan kenyang,” katanya.
“Bagi yang hendak mengkonversi untuk beralih keharga menjadi rupiah juga boleh saja,” kata Muhammad Yasir.
Dasarnya adalah firman Allah, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. (QS At-Taubah/9: 103). Uang termasuk harta yang dapat dikeluarkan seharga zakat fitrah. Berkaitan dengan harga, maka disesuaikan dengan harga kurma atau anggur sebagaimana mazhab Imam Hanafi.