10 Ribu Lebih Warga Aceh Perantauan Meriahkan Halal Bihalal TIM di Jakarta
INFOACEH.NET, JAKARTA — Sepuluh ribu lebih masyarakat Aceh dari berbagai kalangan di Jabodetabek dan sekitarnya memeriahkan silaturahmi dan halalbihalal 1445 Hijriah yang digelar Taman Iskandar Muda (TIM) di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2024).
Halal Bihalal turut diisi dengan kenduri 30 kuah beulangong, bazar aneka kuliner dan produk khas Aceh. Kemudian penampilan atraksi kesenian Aceh seperti zikir barzanji dan dalail khairat, tari ranup lampuan, tari ratoh jaroe, tari tarek pukat, tari guel Gayo, debus, hingga musikalisasi puisi oleh seniman juga sastrawan nasional Fikar W Eda.
Acara makin meriah dengan aksi hiburan yang ditampilkan artis-artis ibu kota asal Aceh seperti Ozy Syahputra, Teuku Edwin ‘Super Bejo’, Adi KDI, Akhsin Zaidi alias Axin Zay X-Factor Indonesia, Cut Aja Rizka dan Wafa Zulfikar.
Ketua Panita Halal Bihalal TIM, Iskandar Kasly mengatakan kegiatan ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi bagi warga Aceh di perantauan sekaligus untuk memuaskan rasa rindu akan tradisi, budaya dan pertunjukan kesenian Aceh.
“Acara ini sebenarnya juga terbuka buat warga luar Aceh yang ingin mengenal, tradisi, budaya, dan kuliner Aceh yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia,” kata pengusaha asal Kembang Tanjong, Pidie ini.
Iskandar mengatakan 30 kuah beulangong yang disajikan gratis di halal bihalal ini merupakan sumbangan dari TIM-TIM cabang di Jabodetabek.
Kemudian 50 stand di bazar semuanya diisi pegiat-pegiat UMKM asal Aceh yang buka usaha di Jakarta dan sekitarnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat TIM Muslim Armas mengatakan bahwa masyarakat Aceh yang hadir di Halal Bihalal kali ini lebih 10.000 orang, seperti yang sebelumnya ditarget panitia. Semua kupon untuk menikmati kuah beulangoh ludes.
Menurutnya hal ini membuktikan begitu tingginya antusiasme warga Aceh untuk bersilaturahmi dengan sesamanya sambil menikmati aneka kuliner keuneubah indatu dan atraksi kesenian tradisional.
TIM sebagai induk organisasi paguyuban masyarakat Aceh yang sudah berusia 73 tahun, kata Muslim, akan terus berupaya menyolidkan perantau dan diaspora Aceh, agar terus bisa berkontribusi untuk daerah dan membanggakan Aceh di tingkat nasional.