12 Santri Pesantren Lirboyo Asal Aceh Dipulangkan, Saweu Gampong Untuk Safari Ramadan
Selain itu, kata dia, kepulangan 12 santri tersebut juga punya manfaat bagi daerah masing-masing.
Setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang Aceh Besar, nantinya mereka akan dijemput tim Baitul Mal dan pihak Dinas Sosial Aceh, baru kemudian diantar ke kampungnya masing-masing.
Menurut Rahmad, peran kerja sama antara unsur Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) ini sesuai amanah Gubernur Nova dan penting untuk terus dilakukan setiap SKPA di Aceh.
“Insya Allah ini menjadi amal jariah, apalagi bantuan tersebut diberikan kepada orang yang tepat,” kata Rahmad.
Salah satu santri Khairul Azmi (22), mengatakan Safari Ramadan merupakan kegiatan rutin dari Pondok Pesantren. Kegiatan itu selalu dilakukan setiap tahun saat memasuki bulan suci Ramadan.
“Untuk tahun ini, giliran kami yang dipulangkan. Bukan hanya santri dari Aceh saja, tapi santri dari daerah lain juga dipulangkan ke daerahnya masing-masing,” kata Khairul yang sudah mondok di Pesantren Lirboyo dua tahun lalu.
Ia menjelaskan, Safari Ramadan hampir mirip dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) seperti di kampus-kampus. Mereka nantinya akan ditempatkan di daerah mereka masing-masing untuk melakukan berbagai hal, seperti sosialisasi keagamaan, dakwah, hingga mambantu masyarakat.
“Jadi nanti kita akan dikoordinasikan oleh empat orang alumni Pesantren Lirboyo asal Aceh saat melakukan safari Ramadhan di Aceh,” jelasnya.
Khairul menambahkan, Safari Ramadan akan berlangsung hingga akhir bulan suci Ramadan. Namun, sebelum penempatan mereka terlebih dahulu pulang ke kampung halamannya masing-masing.
“Mudah-mudahan Safari Ramadannya nanti akan berjalan lancar, dan akan bermanfaat bagi masyarakat di sana,” katanya.
Khairul yang merupakan warga Peudada, Bireuen, mengaku biaya belajar di Pesantren Lirboyo itu, ditanggung oleh masing-masing santri. “Untuk makan kita juga beli sendiri, tapi kalau ada yang ingin memasak ada dapur yang disediakan pesantren,” katanya.
Terkait tempat tinggal, saat ini santri asal Aceh sudah memiliki kamar yang dibangun sejak tiga tahun lalu oleh pesantren. Atas pembangunan itu, pada santri nantinya akan menyicil pembayaran ke pesantren sekitar 300 ribu pertahun untuk satu orang.