Aceh Documentary Terima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022
JAKARTA— Aceh Documentary menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2022 untuk kategori media.
Penyerahan Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022 dihelat pada Jum’at malam (9/12) pukul 19.00 Wib di Gedung A Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jln. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta Pusat.
Anugerah Kebudayaan Indonesia adalah program penghargaan tahunan di bidang kebudayaan dari pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang diberikan kepada individu, kelompok, dan lembaga yang berkontribusi, berprestasi dan berdedikasi tinggi terhadap upaya pemajuan kebudayaan (perlindungan, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan) Indonesia.
Program ini adalah bentuk komitmen pemerintah terhadap pemajuan kebudayaan dalam rangka pembangunan jati diri dan penguatan karakter bangsa Indonesia.
Ada enam kategori yang mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia, antara lain Kategori Gelar dan Tanda Kehormatan dari Presiden RI, Kategori Pelopor dan Pembaru, Kategori Maestro Seni Tradisi, Kategori Pelestari, Kategori Anak dan Remaja, Kategori Lembaga dan Kategori Media.
“Anugerah ini adalah komitmen tim Aceh Documentary yang terus mengisi dan bergerak konsisten khususnya untuk isu-isu kebudayaan dalam arti seluas-luasnya. Kami berharap capaian ini menjadi energi perjuangan film dokumenter di Aceh” ujar Direktur Aceh Documentary Faisal Ilyas
Anugerah Kebudayaan Indonesia ini diserahkan langsung oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek memberikan Anugerah Kebudayaan Indonesia sebagai bentuk penghargaan dan dukungan kepada 29 pelaku seni dan budaya yang mendedikasikan diri berkarya bagi pemajuan kebudayaan.
“Anugerah kebudayaan yang nanti akan diterima oleh 29 orang dalam 7 kategori itu merupakan bukti kehadiran negara dalam menghormati, menghargai jasa para pelaku budaya dalam berbagai bidang,” ujar Hilmar Farid pada Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jum’at (9/12).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim melalui video sambutan mengatakan, dewasa ini Indonesia menghadapi berbagai tantangan nyata di bidang kebudayaan khususnya yang berkaitan dengan toleransi antar kelompok agama dan budaya.
Hal tersebut lantaran kencangnya gelombang modernitas dan disrupsi teknologi serta lemahnya posisi budaya Indonesia dalam konteks pertukaran budaya global.
Disamping itu, pandemi global juga memberikan tantangan lebih besar sehingga inovasi di segala lini menjadi kata kunci untuk mencari jalan keluar.
“Inovasi dapat menjadikan budaya lebih bermanfaat dan lebih dekat dengan masyarakat sehingga tumbuh kesadaran untuk melestarikan budaya. Di sisi lain, hasil kerja dari konservasi akan menjadi modal untuk kebaruan yang kreatif dan otentik,” ucapnya.
Menteri Nadiem berharap penetapan Anugerah Kebudayaan Indonesia menjadi sumber inspirasi dan penyemangat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berinovasi, bergerak serentak mewujudkan pemajuan kebudayaan dan merdeka berbudaya.
“Pemberian Anugerah Kebudayaan Indonesia ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap pengembangan kebudayaan di negaranya. Semoga kegiatan ini dapat mendorong pelajar dan pemuda Indonesia untuk berani berpikir kritis dan bertindak kreatif demi kemajuan kebudayaan,” tuturnya. (IA)